Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggelar apel pasukan Operasi Lilin Terpusat 2015 jelang Natal dan tahun baru. Apel ini diikuti 2.200 personel gabungan dari jajaran Pemda, TNI dan Polri di lapangan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (23/12/2015) pagi.
Apel tersebut dipimpin Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti dan dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Rachmat, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Wakapolri Komjen Budi Gunawan.
"Apel ini kita selenggarakan serentak di seluruh jajaran Polri. Melalui apel ini, akan dapat dilakukan pengecekan kesiapan akhir aparat dalam rangka perayaan Natal dan Tahun Baru mulai dari kesiapan sarana prasarana, anggaran instansi terkait," kata Badrodin selaku inspektur upacara.
Dia harap kesiapan ini dapat diimplementasikan dalam Operasi Lilin 2015.
Menurut dia, dalam momentum libur akhir tahun, sudah bisa dipastikan aktivitas dan mobilitas masyarakat meningkat. Hal itu memberi dampak munculnya gangguan ketertiban dan keamanan. Pada Operasi Lilin ini, aparat diimbau mengedepankan upaya penjagaan yang bersifat preventif.
"Perayaan ini akan meningkatkan aktivitas dan mobilitas masyarakat, baik sebelum atau setelah Natal dan Tahun Baru. Hal ini tentu saja sangat berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas. Operasi kemanusiaan ini mengedepankan upaya preventif dan preentif (pencegahan)," ujar Badrodin.
Baca Juga
Sebanyak 80.197 personel Polri dikerahkan ke seluruh wilayah Indonesia. Mereka bertugas memaksimalkan kesiagaan aparat terhadap ancaman-ancaman seperti serangan bom, aksi terorisme, sabotase, penyalahgunaan narkoba, dan perusakan fasilitas umum.
Selain itu, jenderal bintang 4 ini menjabarkan pihaknya mendirikan 1.557 pos pengamanan, 138 pos pelayanan dan memasang 988 unit CCTV di titik-titik rawan.
"Sepanjang 2015 terjadi beberapa bentuk gangguan kamtibmas yang menonjol seperti penembakan terhadap warga sipil di Paris, bom bunuh diri di Bangkok, serta aktivitas kelompok isis yang terus mengancam, tentunya itu menjadi concern kita. Semoga itu tidak terjadi di Indonesia dan merusak kedamaian kita," ungkap Badrodin.
Advertisement