Liputan6.com, Surabaya - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, arus penumpang yang memanfaatkan moda transportasi kereta api pada akhir tahun 2015 meningkat, dari 450 ribu orang pada 2014 menjadi sekitar 500 ribu lebih penumpang.
"Khusus di daerah operasional (Daop) 8 Surabaya dan sebagian Jawa Timur, pada 20-25 Desember 2015 mengalami penurunan 1 persen, dibandingkan tahun lalu, yakni 212 ribu," ujar Jonan saat berada di Stasiun Gubeng KAI Daop 8, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (26/12/2015)
Namun, kata Jonan, secara nasional kenaikannya mencapai 11 persen. Tercatat, hingga 5 Januari 2016 justru naik hingga 2 persen dari angka sekarang.
Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia ini menambahkan turun naiknya penumpang kereta api pada musim liburan akhir tahun disebabkan karena jadwal libur yang tidak sama setiap tahunnya.
Baca Juga
"Khusus tahun ini liburan akhir tahun bersamaan dengan masa libur siswa sekolah sehingga menjadi rangkaian yang cukup panjang. Itulah alasan kalau secara nasional mengalami peningkatan jumlah penumpang hingga 11 persen dari tahun lalu," papar Jonan.
Sementara itu, untuk jumlah penumpang yang memanfaatkan jalur transportasi udara (pesawat terbang) tahun ini diperkirakan cukup tinggi mengalami 10 persen kenaikan.
Banyaknya penumpang pesawat lebih banyak karena disebabkan beberapa faktor, antara lain nyamannya bandar udara dan baiknya pelayanan yang membuat daya beli serta pilihan penumpang bervariasi.
"Kalau ‎lonjakan penumpang untuk keberangkatan dan kedatangan di libur Natal dan Tahun Baru itu terjadi di Soekarno Hatta dan Halim Perdanakusumah sedangkan di Juanda masih standar," tukas Jonan.
Sekedar diketahui khusus di pesawat terbang, lonjakan penumpang diperkirakan terjadi pada 30-31 Desember 2015, kemudian 1-3 Januari 2016 atau bersamaan dengan hari terakhir liburan.