Liputan6.com, Yogyakarta - Gunung Merapi yang masuk dalam Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) menjadi buruan pendaki di malam tahun baru. Demi keamanan, jumlah pendaki Gunung Merapi saat malam pergantian tahun pun dibatasi.
Kepala Subbagian Tata Usaha TNGM Tri Atmojo mengatakan jumlah pendaki saat malam Tahun Baru 2016 dibatasi 2.500 orang. Untuk memastikan jumlah tersebut, pihaknya akan menempatkan para personel di beberapa titik sekaligus untuk pengamanan selama pergantian malam tahun baru.
"Kuota 2.500 orang untuk malam tahun baru nanti," ujar Tri, Minggu (27/12/2015).
Ia mengatakan selama pengamanan pihaknya dibantu relawan dan Tim Search And Rescue (SAR). Petugas TNGM dan relawan akan bertugas di tiap pos dan beberapa titik, mulai dari New Selo hingga puncak. Sebelum naik, pendaki akan dicatat dan diperiksa di Pos Selo, Boyolali. Para pendaki harus melakukan registrasi terlebih dahulu sebelum naik ke puncak.
"Petugas kita ada 25 orang, lalu teman-teman relawan ada sekitar 75 dari Barameru, Boyolali, Klaten, dan lainnya," ujar dia.
Baca Juga
Taat Aturan
Tri mengatakan selama pendakian ada beberapa hal yang harus ditaati pendaki. Pertama pendakian tidak boleh sampai puncak dan hanya sampai Pasar Bubrah saja. "Sesuai dengan rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pendaki hanya bisa sampai Pasar Bubrah. Kami mengimbau agar pendaki mematahui peraturan yang berlaku," ucap Tri.
Kedua, kata dia, pendaki harus membawa peralatan yang komplet. Karena saat ini musim hujan, maka beberapa penggal jalur pendakian menjadi licin.
"Ketiga, pendaki tidak boleh melakukan aksi vandalisme. Jika ditemukan pendaki melakukan vandalisme, maka akan diberi sanksi seperti membersihkan perbuatan vandalisme dan tidak boleh mendaki," Tri menegaskan.
Pendakian Gunung Merapi sudah dibuka kembali pada 1 Desember 2015. Tri menjamin jalur pendakian selama malam tahun baru aman asalkan para pendaki menaati peraturan yang sudah ditetapkan petugas. "Kami berharap pendaki bisa menaati peraturan yang berlaku dan membawa peralatan seperti jas hujan, dan sepatu," ucap Tri.**