Liputan6.com, Jakarta - Tak dapat dipungkiri, pengguna jasa ojek online kini relatif tinggi. Terbongkarnya ulah-ulah nakal driver Go-Jek pun cukup mengejutkan masyarakat pada November 2015.
Pada bulan yang sama masyarakat juga digemparkan dengan ancaman ISIS di Tanah Air, usai kelompok radikal tersebut meneror Paris, Prancis.
Balap liar antara Lamborghini dengan Ferrari di Surabaya yang menewaskan 1 orang, juga cukup menyita perhatian pembaca Liputan6.com pada November tahun ini.
Begitu pun sejumlah fakta kematian mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Delea Nur Alvita di Cianjur, Jawa Barat, pada Sabtu 7 November 2015 malam.
Berikut sejumlah berita populer bagi pembaca Liputan6.com sepanjang November 2015;
1. Ini Ulah-ulah Nakal Driver Go-Jek
Baca Juga
Meski berbasis digital, sistem Go-Jek masih dapat dikelabui para driver atau pengemudinya. Satu ulah nakal adalah dengan mengangkut penumpang fiktif hingga istri jadi penumpang.
Manajemen Go-Jek sebenarnya tidak melarang keluarga atau saudara driver sebagai penumpang asalkan sesuai prosedur. Karena itu, pihak manajemen memberikan sanksi berupa saldo nol kepada pengemudi nakal.
Pihak manajemen Go-Jek kini sudah memiliki tim investigasi untuk menyelidiki para driver nakal. Karena itu, mudah sekali bagi pihak manajemen melihat kelakuan curang para pengemudi.
Selengkapnya...
2. Balap Liar Lamborghini Vs Ferrari di Surabaya, 1 Orang Tewas
Advertisement
Balapan liar kerap digelar di beberapa jalan Kota Surabaya, Jawa Timur. Tak hanya sepeda motor, balapan ini juga melibatkan mobil mewah.
Seperti di Jalan Manyar, Kertoarjo, Surabaya, sebuah mobil Lamborghini bernomor polisi B 2258 beradu kecepatan dengan Ferrari. Namun balap liar itu berakhir tragis lantaran menewaskan seorang pembeli susu.
Mobil yang dikemudikan Wiyang Lauther ini juga menabrak gerobak dagang susu, sehingga penjualnya mengalami patah tulang. Beberapa pembeli lain juga mengalami patah tulang di bagian kakinya.
Selengkapnya...
3. 5 Fakta Terbaru Tewasnya Mahasiswi UNJ di Cianjur
Kecelakaan tragis menimpa mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Delea Nur Alvita di Cianjur, Jawa Barat. Ia tewas setelah sepeda motornya diduga menghantam pohon mahoni dan menabrak tembok gapura pada Sabtu malam, 7 November 2015.
Saat itu Delea berniat mengunjungi rumah pacarnya di Bandung hanya untuk memberikan kejutan bahwa dia sudah bisa membawa motor sendiri. Nahas, ia ditemukan tewas pada Minggu, 8 November 2015 dinihari.
Kematian Delea pun menimbulkan tanda tanya. Pihak keluarga meminta polisi mengusut tuntas lantaran kematian wanita berhijab itu ditengarai bukan murni kecelakaan.
Selengkapnya...
4. 3 Ancaman ISIS ke Indonesia
Teror Paris yang diduga kuat dilakukan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS pada 13 November 2015 membuat sebagian besar negara waspada.
Negara-negara yang dianggap bertentangan dengan rencana ISIS bakal diteror. ISIS kini pun mengancam akan menyerang di wilayah Tanah Air.
Kelompok afiliasi peretas Anonymous, OpParisIntel, baru-baru ini menemukan rencana penyerangan ISIS ke wilayah RI. Di antaranya ISIS berencana menyerang komunitas Al-Jihad dan One Day One Juz.
Selengkapnya...
5. Misteri Pria Asing Jelang Kematian Mahasiswi UNJ
Sabtu, 7 November 2015 Pukul 21.00 WIB. Kepada ibunya, Delea Nur Alvita mengaku masih berada di kolam renang.
Setiap Sabtu malam, mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu memang mengajar renang di kolam renang Arcici Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Tak seperti biasanya, malam itu Delea didatangi seorang pria. Menurut petugas kolam renang, pria yang ditaksir berusia sekitar 30 tahun itu bermaksud mendaftar jadi anak didik renang Delea.
Delea akhirnya pulang dengan pria asing tersebut. Mahasiswi 20 tahun itu pun terlihat seperti dihipnotis.
Selengkapnya...
6. Derita Denni, Rumahnya Ditembok Warga Bintaro Saat Masih Terlelap
Minggu, 1 November 2015, hari yang biasanya digunakan Denni Krishna Putera (41) untuk bersantai dengan istri tercinta berubah menjadi hari berat bagi pria yang bekerja sebagai programmer ini.
Saat Denni dan istrinya masih terlelap pada malam hari, sekelompok warga mendirikan tembok di sekeliling rumah barunya, hingga menghalangi dia dan keluarganya keluar masuk rumah.
Saat terjaga, mata Denni terbelalak. Ia menyayangkan tindakan warga. Yang lebih disayangkan, aparat kepolisian turut hadir menyaksikan warga menembok rumah yang baru ditinggalinya 23 Oktober 2015 lalu, di dekat Perumahan Bukit Mas (WPPBM), Bintaro, Jakarta Selatan.
Selengkapnya...**