Liputan6.com, Jakarta - Sekelompok warga menembok akses sebuah rumah di Kompleks Bukit Mas, Bintaro, Jakarta Selatan pada awal November 2015.
Massa yang mengatasnamakan Warga Peduli Perumahan Bukit Mas (WPPBM) itu menembok rumah milik Denni Krishna Putera alias Denni Akung (41) karena dianggap menyalahi aturan. Akibat 'tembok derita' itu, aktivitas Denni Akung dan keluarganya terhambat.
Kini 2 bulan telah berlalu, lalu bagaimana nasib rumah Denni Akung? Rupanya kisah rumah yang ditembok warga Bukit Mas itu menarik pembaca Liputan6.com, Senin (28/12/2015).
Selain informasi mengenai rumah Denni tersebut, masih ada sederet berita lain yang menjadi terpopuler. Berikut berita populer dan paling hits seperti yang terangkum dalam Top 3 News:
1. 2 Bulan Berlalu, Apa Kabar 'Tembok Derita' Rumah Denni Akung?
Ternyata tidak ada perubahan signifikan. Tembok setinggi sekitar 2 meter itu masih berdiri kokoh di depan rumah Denni Akung yang berada di ujung Jalan Cakra Negara, Bukit Mas, Bintaro.
Rumah tersebut terlihat sepi. Tidak tampak Denni Akung atau keluarganya berada di dalam rumah. Namun jendela rumah terbuka. Sebuah mobil putih juga terparkir di depan rumahnya. Belum jelas siapa empunya mobil itu.
Baca Juga
Advertisement
2. Di Warteg Ini Jokowi Bersantap, Si Pemilik Diundang ke Istana
Karier politik Presiden Joko Widodo begitu melejit. Mulai dari Wali Kota Solo, lalu menapaki dan memimpin Ibu Kota Jakarta, dan sekarang Presiden Indonesia. Namun, di balik kesuksesannya memimpin rakyat, Jokowi tetap memunculkan kesederhanaannya, seperti bersantap di Warung Tegal alias Warteg.
Di masa menjabat Gubernur DKI Jakarta, Jokowi memang dikenal doyan blusukan dan berinteraksi langsung dengan masyarakat. Tak terkecuali warteg yang ada di depan Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat.
Selengkapnya...
3. Ketika 'Pembunuh Bayi' Dipamerkan di CFD Bundaran HI
Ada yang berbeda dengan Car Free Day (CFD) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (27/12/2015). Sejumlah netizen berkumpul menunjukan kepedulian terhadap bayi di Indonesia, dengan cara memamerkan 'pembunuh bayi' yang paling mematikan.
Menurut Julia (38) dia ingin publik mengetahui bahaya akan penyakit Atresia Bilier atau gangguan fungsi hati, sebagai salah satu penyakit berbahaya yang dapat membunuh bayi.