Liputan6.com, Bekasi: Suasana lokasi penggerebekan tersangka teroris Air Setiyawan dan Eko Joko Sarjono di perumahan Nusa Pala, Jati Asih, Bekasi, masih ramai dikunjungi warga, Ahad (9/8) siang. Garis polisi masih dipasang, penjagaan polisi juga masih berlangsung. Siti, yang kediamannya berada dua rumah di sebelah kontrakan tersangka terrori sudah kembali ke rumah, meski masih mengaku waswas. Sementara tetangga-tetangga lain masih mengungsi.
Ketua RT setempat Sundoyo mengaku pernah menerima laporan warga yang curiga dengan gerak-gerik penghuni rumah kontrakan tersebut. "Penghuni suka memanjat pagar kalau masuk pekarangan rumah. Warga juga sering mendengar bunyi ketok-ketok malam hari serta kegiatan bakar di belakang rumah. Sering terlihat keluar masuk-kendaraan," kata Sundoyo.
Lebih lanjut, ia mengaku telah mendatangi rumah beberapa hari sebelum penggerebekan untuk mendata asal-asul tersangka mengingat yang bersangkutan tidak melapor sebagaimana lazimnya warga baru. Kepadanya, dua tersangka mengatakan berasal dari Salatiga, Jawa tengah. Mereka mengontrak rumah di Nusa Pala selama setahun karena tengah melakukan pembangunan rumah di Cikeas.
Polisi menduga kuat rumah kontrakan tersebut menjadi tempat perakitan bom, dengan kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas sebagai target. Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror, Sabtu (8/8) dini hari, menemukan sekitar seratus kilogram bahan peledak di sana. Densus juga mendapati sebuah mobil yang diduga dipersiapkan untuk bom bunuh diri.(YUS)
Ketua RT setempat Sundoyo mengaku pernah menerima laporan warga yang curiga dengan gerak-gerik penghuni rumah kontrakan tersebut. "Penghuni suka memanjat pagar kalau masuk pekarangan rumah. Warga juga sering mendengar bunyi ketok-ketok malam hari serta kegiatan bakar di belakang rumah. Sering terlihat keluar masuk-kendaraan," kata Sundoyo.
Lebih lanjut, ia mengaku telah mendatangi rumah beberapa hari sebelum penggerebekan untuk mendata asal-asul tersangka mengingat yang bersangkutan tidak melapor sebagaimana lazimnya warga baru. Kepadanya, dua tersangka mengatakan berasal dari Salatiga, Jawa tengah. Mereka mengontrak rumah di Nusa Pala selama setahun karena tengah melakukan pembangunan rumah di Cikeas.
Polisi menduga kuat rumah kontrakan tersebut menjadi tempat perakitan bom, dengan kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas sebagai target. Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror, Sabtu (8/8) dini hari, menemukan sekitar seratus kilogram bahan peledak di sana. Densus juga mendapati sebuah mobil yang diduga dipersiapkan untuk bom bunuh diri.(YUS)