Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Panitia Kerja (Panja) Penerimaan Negara Komisi XI DPR, Muhammad Misbakhun memuji kinerja Kementerian Keuangan khususnya Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang untuk pertama kalinya mencatat penerimaan hingga Rp 1000 triliun.
Menurut politisi Golkar itu, di tengah situasi perekonomian yang sulit, capaian penerimaan pajak yang cukup memuaskan itu patut diapresiasi. Walaupun belum bisa mencapai target di APBN-P 2015 yang dipatok, Rp 1.294,5 triliun.
Misbakhun mengatakan, DJP memang menghadapi target yang tidak mudah untuk dicapai, karena perekonomian sedang mengalami pelambatan sehingga upaya mencapai target pajak pun bukan hal mudah.
"Tapi di luar situasi itu, prestasi luar biasa sudah dicapai oleh DJP dengan tercapainya penerimaan pajak per 25 Desember 2015 sudah menembus angka Rp 1.000 triliun tepatnya sudah mencapai Rp 1.084 triliun," ujar Misbakhun kepada Liputan6.com, Senin (28/12).
Baca Juga
Ia menambahkan, masih ada waktu beberapa hari lagi sebelum 2015 berakhir.
"Jadi masih bisa meningkatkan penerimaan pajak sampai per 31 Desember 2015,” tutur Misbakhun.
Terkait pembenahan internal di DJP, kata dia, Komisi XI DPR telah menyetujui sistem informasi teknologi (IT) dengan anggaran Rp 2 triliun.
Tujuannya untuk memperbaiki sistem berbasis pada teknologi informasi untuk meningkatkan pelayanan dan sistem basis data perpajakan.
“Semua upaya tersebut dilakukan oleh Menkeu saat ini dan selama ini sudah dalam trek yang benar untuk melakukan pembenahan secara jangka pendek dan jangka waktu lima tahun," tandas Misbakhun.
Sebelumnya, Menkeu Bambang mengatakan, realisasi penerimaan pajak per 25 Desember 2015 berhasil menembus Rp 1.000 triliun atau untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia. Menurutnya, realisasi penerimaan pajak bahkan sudah melampaui penerimaan pajak 2014 setahun penuh sebesar Rp 982 triliun.