Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Presiden Jokowi-JKÂ langsung membuat gebrakan di dunia pendidikan begitu berkuasa. Salah satunya terkait kebijakan Ujian Nasional (UN) yang kerap menjadi momok menakutkan para siswa dan civitas akademika.
Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pemerintah mengeluarkan kebijakan baru dengan tidak menjadikan UN sebagai syarat kelulusan siswa. ‎Hal itu untuk memupuk integritas siswa sejak dini, sesuai visi pemerintahan Jokowi-JK, revolusi mental.
Baca Juga
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menegaskan akan tetap mempertahankan kebijakan tersebut pada 2016. Dia berharap, meningkatnya integritas siswa dapat memerangi korupsi yang sudah mendarah daging di Indonesia.
Advertisement
"Hari ini kita lihat, KPK, Kejaksaan direpotkan dengan banyaknya kasus korupsi. Dan korupsi ini mulainya dari anak-anak kita yang dibiarkan melakukan kecurangan di sekolah," ucap Anies di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Rabu (30/12/2015).
Baca Juga
Jika UN masih dijadikan beban sebagai syarat mutlak kelulusan siswa, kata Anies, maka tidak bisa dipungkiri praktik kecurangan di lembaga pendidikan terus terjadi. Mereka akan melakukan segala cara untuk menjaga nama baik sekolahnya agar murid-muridnya lulus sekolah, sekalipun harus berbuat curang.
"Karena kecurangan ini sangat sistematis, ada yang diperintahkan guru, kepala dinas, hingga kepala daerahnya," papar dia.
Lebih dari itu, pemerintah juga akan menilai dan mengumumkan tingkat integritas sekolah di seluruh Indonesia. Hal ini diharapkan mampu menjadi pemicu semangat antar-lembaga pendidikan untuk bersaing secara sehat menjadi sekolah yang berprestasi dan berintegritas tinggi.
‎"Kalau dulu anak melaporkan kecurangan justru dihukum oleh lingkungan, sekarang dibalik. Pemerintah yang melaporkan kecurangan. Pemerintah yang menunjukkan integritas sekolah. Dan kita mengharapkan sekali peran seluruh masyarakat," ‎ucap Anies.
‎Pada tahun 2015, sebanyak 500 sekolah dengan indeks integritas tertinggi berkumpul dan bertemu presiden. Dalam pertemuan itu, kata Anies, pemerintah ingin menyampaikan pesan bahwa dalam pendidikan, integritas menjadi hal yang utama.
"Prestasi memang penting, tapi integritas yang utama. Jangan juga jujur tapi nilainya rendah. Yang kita ingin adalah nilai tinggi dan jujur," ‎tandas mantan Rektor Universitas Paramadina itu.
Dia berharap, UN yang dimulai pada 4 April 2016 nanti akan berjalan lebih baik dari tahun sebelumnya. Pelaksanaan UN nanti juga diharap‎kan sekolah pengguna sistem komputer atau sistem online akan lebih banyak.
"Dan kita ingin sekolah lebih banyak yang gunakan sistem komputer dari tahun sebelumnya. Harapannya kejujuran akan lebih tinggi pada saat UN tahun depan," demikian Anies Baswedan.