Liputan6.com, Palu - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Kapolda Sulteng) Brigjen Pol Idham Aziz menyatakan, 3 perempuan bergabung bersama kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso di Poso.
"Tiga perempuan itu adalah istri dari Santoso, Basri, dan Ali Kalora," ujar Idham Aziz seperti dikutip Antaranews di Palu, Jumat 1 Januari 2016.
Menurut dia, 3 perempuan tersebut adalah para janda berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Polda Sulteng mengumumkan bahwa 3 perempuan tersebut bernama julukan Umi Fadel, Umi Mujahid, dan Umi Delima.
Idham menerangkan, mereka masuk ke wilayah Sulteng, kemudian bergabung bersama Kelompok Santoso untuk membalaskan dendam mantan suami mereka terdahulu yang meninggal dunia.
Baca Juga
"Berdasarkan data intelijen, 3 perempuan itu berasal dari Bima. Mereka tidak mau turun dari Poso dan ingin bersama-sama suaminya saat ini. Kata mereka, lebih baik mati sahid mendampingi suami-suaminya di sana," ujar Idham.
Polda Sulteng belum bisa memastikan 3 perempuan tersebut masuk melalui jalur mana hingga akhirnya bisa bergabung bersama Kelompok Santoso.
"Wilayah pergerakan mereka ada di dalam kawasan hutan seluas sekitar 2.400 kilometer persegi, sehingga ada banyak jalan untuk masuk," kata Idham.
Walaupun demikian, Polda Sulteng memastikan kalau mereka tidak bisa keluar jauh meninggalkan Poso dan hanya bisa beraktivitas di hutan pegunungan setempat.
Hal tersebut karena posisi mereka semakin terjepit, logistik semakin kurang dan personel keamanan terus mengepung.*