Sukses

Siap Gelar Rakernas I, PDIP Ingin Wujudkan Kembali Ide Sukarno

Tema yang dipakai PDIP dalam rakernasnya yaitu Pembangunan Nasional Semesta Berencana diterapkan Presiden Sukarno pada era 1960-1969.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berencana menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I pada 10-12 Januari 2016. Rakernas digelar di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Wasekjen PDIP dan Sekretaris Sterring Comitte Rakernas I Ahmad Basarah mengatakan, rakernas bertema mewujudkan Trisakti dengan Pembangunan Nasional Semesta Berencana. Tema tersebut merupakan salah satu cita-cita Presiden pertama RI Sukarno dan acap kali disampaikan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam setiap pidatonya.

"Di mana DPP akan mengadakan acara tersebut pada tanggal 10-12 Januari 2016 di JiExpo Kemayoran. Rencananya akan dibuka pada jam 10.00 WIB. Akan ada pidato politik dari Ketua Umum PDIP yang akan merekonstruksi sistem pembangunan nasional tehadap sinergi Pembangunan Nasional Semesta Berencana menjadi ruh PDIP," ujar Basarah di kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (4/1/2015).

Presiden Jokowi juga akan hadir dan memberikan pidato untuk pengarahan yang bersifat internal. Kapasitas Jokowi sebagai kader partai.

"Nanti bersifat pengarahan dan sifatnya tertutup," tutur Basarah.

Menurut anggota Komisi III DPR itu, PDIP akan mengundang beberapa menteri Kabinet Kerja untuk menjadi pembicara di rakernas.

"Kita juga akan mengundang menko dan menteri untuk mencapai 1 visi dan misi.  Ada juga beberapa menteri seperti Menteri Pertanian, Koperasi, Menteri Kelautan, untuk menyampaikan materi," tegas Basarah.

PDIP menggelar diskusi menjelang rapat kerja nasional (rakernas) (Liputan6.com/ Faizal Fanani)

Sementara itu, di tempat yang sama, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam menilai, tema yang dipakai PDIP dalam rakernasnya yaitu Pembangunan Nasional Semesta Berencana diterapkan Presiden Sukarno pada era 1960-1969. Hal itu dalam rangka menghadapi situasi nasional dan tekanan internasional, sehingga pembangunan Indonesia menjadi terarah.

"Ini digunakan untuk menjawab situasi nasional yang dimana banyak pemberontakan dan tekanan internasional yang menginginkan Indonesia masuk dalam 1 blok yang tengah berseteru. Buktinya, implementasi itu menghasilkan pembangunan yang baik. Di mana pencapaiannya banyak diraih," lanjut dia.

"Kembalinya Irian Barat di tengah Indonesia belum merdeka 100 persen, pembangunan dengan dana rampasan perang Jepang dari Monas, Hotel Indonesia, menara tranmisi TVRI, Sarinah, wisma negara. Bukan hanya itu dengan lunasnya pinjaman dari Uni Soviet, bisa bangun stadion Senayan dan ikut Asian Games IV dan Ganefo. Ada PLTA Jatiluhur, tambang batubara Bukit Asam, serta pembangunan, dan pembenahan perguruan tinggi," ungkap dia.

Senada, Guru Besar Hukum Universitas Jember Widodo Ekatjahjana memuji langkah PDIP itu pada rakenasnya. Hal itu dinilai salah satu langkah yang baik di tengah tata negara yang tak punya haluannya.

"Sistem negara tidak jelas dan haluan negara tidak ada. Karena itu, jika ini diwujudkan pada rakernas, maka karya besar. Salah satu partai yang pertama kali menaruh perhatian besar pada haluan negara," tandas Widodo.