Liputan6.com, Jakarta - Masalah sampah selalu menghantui Pemprov Jakarta dari tahun ke tahun. Khususnya, terkait volume sampah di Ibu Kota yang kini kian 'menggunung'.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, volume sampah di Jakarta saat ini mencapai ribuan ton per harinya.
"Saya jelaskan, DKI Jakarta adalah kota yang besar dan penduduk sangat padat. Volume sampah yang harus kami tangani 6.500 sampai 7.000 ton," kata Isnawa di Artotel Jakarta, Selasa (6/1/2016).
Jumlah tersebut, kata dia, luar biasa. Sebab, jika dibandingkan dengan kota-kota besar di dunia, volume sampah tidak sampai sebanyak itu.
Baca Juga
"Ini negara-negara Eropa kalau ke sini terkejut. Di kota-kota Eropa volume sampah 1.000-2.000 ton per hari," ujar Isnawa.
Karena itu, dia menegaskan, penanganan sampah bukan hal mudah. Bahkan, butuh biaya besar untuk menangani sampah Ibu Kota.
Meski butuh biaya besar, Isnawa berharap, pembangunan 4 Intermediate Treatment Facilities (ITF) atau tempat pengolahan sampah di Jakarta segera terlaksana. Rencananya, ITF akan mulai dibangun tahun ini.
Pemprov DKI Jakarta selama ini kerja sama dengan PT Godang Tua dalam pengolahan sampah Ibu Kota di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.
Namun, belakangan ini muncul konflik antara Pemprov DKI dan PT Godang Tua serta DPRD Bekasi. Kisruh ini diduga lantaran PT Godang Tua meminta biaya tambahan kepada DKI. Kisruh memanas ketika truk-truk sampah diblokir warga saat menuju ke Bantargebang. Kisruh masalah sampah ini kini telah berakhir.
Advertisement