Liputan6.com, Jakarta - Ronny Setiawan, mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang juga Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (BEM UNJ) terancam dikeluarkan (drop out atau DO) oleh pihak UNJ. Hal itu diketahui dengan dilayangkannya surat panggilan dari kampus untuk orangtua Ronny.
Namun, pihak UNJ berjanji menyelesaikan masalah ini baik-baik. Karena sebelum surat keputusan DO dikeluarkan, pihak kampus telah membicarakan hal ini dalam rapat pimpinan.
Baca Juga
"Sebelum keluar SK DO, ada diskusi-diskusi, dialog, hanya mungkin belum tuntas betul sehingga menyebabkan salah pengertian lagi," ungkap Wakil Rektor UNJ Bidang Akademik Prof Dr Muchlis Rantoni Luddin saat dikonfirmasi Liputan6.com di Gedung Rektorat UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (6/1/2016).
Advertisement
Bahkan, sebelum menjatuhkan putusan untuk mengeluarkan Ronny, pihak kampus juga telah memberikan teguran-teguran, meski tidak secara tertulis.
"Tapi insya Allah selesailah. Kita lagi usaha bagaimana supaya anak dengan orangtuanya ini berdamai. Biasalah, kan kadang-kadang (bermasalah). Mudah-mudahan selesai, happy ending," pungkas Muchlis.
Kritik Kebijakan Rektor
Ronny diberhentikan dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Negeri Jakarta Nomor: 01/SP/2016 tentang Pemberhentian sebagai Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta.
Baca Juga
Kuat dugaan, ancaman DO tersebut dilayangkan karena aktivitas Ronny yang tidak membuat nyaman pihak kampus. Selaku Ketua BEM, Ronny kerap mengritik kebijakan pihak kampus, khususnya Rektor UNJ Prof Dr Djaali.
Dia menyayangkan sikap Rektor UNJ yang telah mengeluarkan SK tersebut, karena menilai alasan yang dikemukakan sangat subjektif. Karena itu Ronny bertekad untuk mendapatkan kembali haknya sebagai mahasiswa UNJ.