Liputan6.com, Jakarta - PDIP mulai mencari sosok yang tepat untuk dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub 2017 mendatang. Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, pihaknya perlahan sudah mulai menentukan siapa-siapa saja yang masuk dalam radar partai berlambang banteng itu.
Beberapa nama itu adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, dan Boy Sadikin.
"Sementara internal yang sudah muncul. Tetapi kan baru suara-suara. Karena memang untuk secara resmi menjaring kan belum. Setelah Rakernas tanggal 10 Januari 2016 di Kemayoran, setelah rakernas baru (ditentukan cagubnya)," kata Gembong di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (6/1/2016).
Nama seperti Risma memang sangat kuat dijagokan maju pada Pilkada DKI Jakarta. Tapi, kata Gembong, semua tergantuung Risma dan keputusan partai nanti.
"Ya wacana itu muncul di Jakarta, tetapi tergantung kepada yang bersangkutan. Artinya, Risma sendiri bersedia atau tidak. Tapi bahwa di Jakarta muncul wacana mau menggandeng Risma ke Jakarta itu iya. Dan suara itu lumayan nyaring," lanjut anggota DPRD DKI Jakarta itu.
Namun belum ada keputusan apakah PDIP akan maju sendiri atau berkoalisi dengan partai lainnya. Mengingat PDIP memiliki cukup kursi untuk memajukan calon sendiri.
"Kita bisa berangkat sendiri. Artinya kalau kita berangkat sendiri bisa cagub atau cawagub. Tapi kita punya kesempatan luas untuk mencalonkan dua-duanya kan bisa, supaya ke depan sinerginya lebih bagus. Saya kira itu akan lebih baik. Tapi bagaimana membangun kekuatan bisa saja kita koalisi," ujar Komisi A itu.
Untuk sementara, kata dia segala keputusan masih menunggu rakernas digelar 10 Januari 2016 mendatang. Setelah itu, barulah bisa diketahui langkah pasti PDIP dalam pilkada 2017.
"Nanti kan ada fit and proper test di DPD. Kemudian hasil fit dan proper test nanti direkomendasikan ke DPP. Kita akan menggunakan konsultan independen. Konsultan pasti akan memberikan rekomendasi, oh kriteria ini begini, kriteria ini begini. Berdasarkan kriteria itulah yang kita rekomendasikan ke DPP," ujar Gembong.
Beberapa nama itu adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, dan Boy Sadikin.
"Sementara internal yang sudah muncul. Tetapi kan baru suara-suara. Karena memang untuk secara resmi menjaring kan belum. Setelah Rakernas tanggal 10 Januari 2016 di Kemayoran, setelah rakernas baru (ditentukan cagubnya)," kata Gembong di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (6/1/2016).
Nama seperti Risma memang sangat kuat dijagokan maju pada Pilkada DKI Jakarta. Tapi, kata Gembong, semua tergantuung Risma dan keputusan partai nanti.
"Ya wacana itu muncul di Jakarta, tetapi tergantung kepada yang bersangkutan. Artinya, Risma sendiri bersedia atau tidak. Tapi bahwa di Jakarta muncul wacana mau menggandeng Risma ke Jakarta itu iya. Dan suara itu lumayan nyaring," lanjut anggota DPRD DKI Jakarta itu.
Baca Juga
"Kita bisa berangkat sendiri. Artinya kalau kita berangkat sendiri bisa cagub atau cawagub. Tapi kita punya kesempatan luas untuk mencalonkan dua-duanya kan bisa, supaya ke depan sinerginya lebih bagus. Saya kira itu akan lebih baik. Tapi bagaimana membangun kekuatan bisa saja kita koalisi," ujar Komisi A itu.
Untuk sementara, kata dia segala keputusan masih menunggu rakernas digelar 10 Januari 2016 mendatang. Setelah itu, barulah bisa diketahui langkah pasti PDIP dalam pilkada 2017.
"Nanti kan ada fit and proper test di DPD. Kemudian hasil fit dan proper test nanti direkomendasikan ke DPP. Kita akan menggunakan konsultan independen. Konsultan pasti akan memberikan rekomendasi, oh kriteria ini begini, kriteria ini begini. Berdasarkan kriteria itulah yang kita rekomendasikan ke DPP," ujar Gembong.