Sukses

Pascadugaan Malapraktik, Klinik Chiropractic Pondok Indah Tutup

Hanya ada pegawai di klinik chiropractic itu yang panik karena didatangi banyak wartawan.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang gadis berwajah tirus dengan jilbab merah muda sibuk menuliskan sesuatu pada secarik kertas. Tangan satunya lagi tak lepas dari gagang telepon.

Meski dipanggil berulang kali dari balik pintu kaca sebuah klinik terapi chiropractic di kawasan Pondok Indah, pegawai tersebut enggan menengok dan meladeni.

"Tutup mas, mas dari mana?" ujar dia kepada Liputan6.com, Kamis (7/1/2016).

Usai dijawab, gadis berkulit kuning langsat itu langsung menempelkan sebuah kertas di pintu kaca klinik yang disebut-sebut melakukan malapraktik itu.

"Klinik ini tutup, dibuka kembali pukul 12," tulisan dalam kertas yang ditempelkannya tersebut.

"Maaf, enggak bisa mas. Ini perintah dari atasan," pungkas dia sembari mencabut kembali kertas itu.

Beberapa saat setelahnya, 5 orang petugas berbaju safari mendatangi klinik. Gadis itu membukakan pintu dan mempersilakan masuk 5 orang tersebut.

Kelima orang itu adalah Camat Kebayoran Lama, Lurah Pondok Pinang Hendi, serta para petugas dari Dinas Penataan Kota dan Kecamatan Kebayoran Lama.

Mereka masuk, lalu 5 menit kemudian keluar lagi. Gadis berbaju putih dengan celana hitam panjang itu keluar dengan mata sedikit sembab.

"Dia panik, kan mas lihat sendiri. Namanya Christina, dia tadi di dalam nangis, soalnya enggak tahu apa-apa kan baru sebulan kerja, makanya tadi mas lihat sendiri dia sibuk telepon-telepon atasannya," ujar Camat Kebayoran Lama, Minjirin, Kamis (7/1/2015) pagi.

Menurut dia, pihaknya akan dikabari kembali oleh Christina, untuk mendapatkan informasi yang lebih penting. "Tadi dia janji kita akan dihubungi lagi, kita mau jemput bola lah," jelas Minjirin.

Dugaan Malapraktik

Dia menjelaskan kedatangannya ini untuk memastikan dugaan malapraktik seperti yang diberitakan media massa.

Klinik tempat Christina bekerja diduga sebagai tempat malapraktik terapis dari Amerika. Klinik ini memiliki cabang di 4 negara.

Sebelumnya, putri mantan Wakil Direktur Komunikasi Perusahaan Listrik Negara Alvian Helmy Hasjim, yakni Allya Siska Nadya (33) meninggal dunia akibat dugaan malapraktik dalam proses pengobatan di klinik itu.

Allya menghembuskan nafas terakhirnya di RS Pondok Indah pada hari Kamis 5 Agustus 2015. Sebelum tewas, dia melakukan terapi di klinik tersebut.

Kemudian, perempuan yang lulus dari jurusan Media dan Komunikasi di Universitas Teknologi Queensland, Australia, merasakan sakit luar biasa pada lehernya. Dia pun muntah-muntah usai 2 kali terapi dalam satu hari di klinik itu.