Liputan6.com, Jakarta - Beberapa pasien dari Klinik Chiropractic yang terletak di Pondok Indah Mal I kebingungan. Klinik langganan mereka mendadak tutup setelah dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan malapraktik.
Klinik itu tutup usai didatangi Camat Kebayoran Lama Minjirin, Lurah Pondok Pinang Hendi, dan para petugas dari Dinas Penataan Kota dan Kecamatan Kebayoran Lama.
Tati, salah satu kerabat pasien bingung mau jawab apa pada keluarganya yang akan berobat pekan ini. Keluarga Tati yang tinggal di Balikpapan akan melakukan terapi di tempat tersebut. Namun dari berita yang dibaca keluarganya, Tati diminta tolong untuk mengecek tempat pengobatan alternatif itu.
"Saya mau mengecek saja, kan keluarga saya tinggal di Balikpapan, nah saya tinggal di dekat sini mau mengecek tutup apa tidak, kan sudah ramai di media," kata Tati di Lokasi, Kamis (7/1/2016).
Dia mengaku kerabatnya tersebut sudah membayar lunas biaya pengobatan sebesar Rp 44 juta dengan 90 kali pertemuan untuk terapi. Tapi setelah ada kejadian seperti ini dirinya dan kerabatnya pun binggung.
"Sepupu saya enggak enak di bagian punggung persendian. Mereka mana mau kalau enggak dibayar lunas. Sekarang terapi baru setengah perjalanan. Sepupu saya datang 2 minggu sekali terapi, dan selalu mencari yang terapi dua kali pertemuan sekarang masih di Balikpapan," ungkap Tati.
Dia mengaku setelah ini pun binggung untuk meminta pertanggungjawabanan ke siapa. Sebab, setelah ada kejadian ini dia meyakini seluruh cabang akan tutup.
"Ini pastinya sudah tutup semua, saya juga dapat info ini enggak mengantongi izin. Saya juga binggung nanti sepupu saya ganti uangnya ke mana," heran Tati.
Baca Juga
Didatangi Camat
Pascapemberitaan dugaan malapraktik di sebuah klinik chiropractic Pemerintah Provinsi DKI langsung mendatangi tempat terapi di yang terletak di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Namun, mereka tidak mendapat informasi apapun.
Camat Kebayoran Lama Minjirin mengatakan sang pemilik ataupun pimpinan klinik itu sedang tidak ada.
"Kita tadi lakukan pengecekan tidak mendapatkan apa-apa soalnya customer service (Christina) juga enggak tahu apa-apa. Dia baru bekerja selama sebulan," ujar Minjirin pada wartawan di Pondok Indah Mall I, Jakarta, Kamis (7/1/2016).
Menurut dia, sang customer service Christina panik saat petugas melakukan sidak. Pasalnya, dia tidak bisa berkata apa-apa. Bahkan saking paniknya, wanita berjilbab itu tak mampu menahan air matanya.
"Dia (Christina) tadi di dalam nangis, soalnya enggak tahu apa-apa kan baru sebulan kerja, makanya tadi mas lihat sendiri dia sibuk telepon-telepon atasannya," kata Minjirin.
Pihak klinik mengaku, lanjut dia, akan mengabari kecamatan. "Tadi dia janji kita akan dihubungi lagi, kita mau jemput bola lah," pungkas Minjirin.
Advertisement
Camat Kebayoran Lama itu datang didampingi oleh Lurah Pondok Pinang Hendi, para petugas dari Dinas Penataan Kota dan Kecamatan Kebayoran Lama.
Sebelumnya, putri mantan Wakil Direktur Komunikasi Perusahaan Listrik Negara Alvian Helmy Hasjim, yakni Allya Siska Nadya (33) meninggal dunia akibat dugaan malapraktik dalam proses pengobatan di klinik itu.
Allya menghembuskan nafas terakhirnya di RS Pondok Indah pada hari Kamis 5 Agustus 2015. Sebelum tewas, dia melakukan terapi di klinik tersebut.
Orangtua Allya kemudian melaporkan dugaan malapraktik yang dilakukan klinik itu ke Polda Metro Jaya.