Liputan6.com, Jakarta - Wayan Mirna Salimin meninggal usai ngopidi kedai kopi Mal Grand Indonesia. Ada kecurigaan kematian perempuan 27 tahun itu tidak wajar. Namun, pihak keluarga menolak jasad Mirna diautopsi.
"‎Keluarga tidak mau divisum (autopsi). Jadi, belum bisa diketahui penyebabnya," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Suyatno kepada Liputan6.com, Jumat (8/1/2016).
Meski demikian, polisi masih menyelidiki misteri kematian Mirna yang baru menikah sebulan lalu. Polisi memeriksa sisa minuman untuk diperiksa di Laboratorium Forensik Mabes Polri.
"Saat ini masih diperiksa di Labfor," kata Suyatno.
Selain itu, ada 6 saksi yang diperiksa penyidik terdiri dari 4 karyawan restoran dan 2 teman korban yang saat kejadian berada di lokasi.
Baca Juga
Kematian Mirna menarik perhatian para netizen. Dalam sebuah pesan yang beredar di media sosial, sebelum kematiannya, Mirna mampir ke sebuah kedai kopi di pusat perbelanjaan Grand Indonesia. Disebutkan bahwa kopi yang ia minum mempunyai rasa agak aneh seperti jamu.
Tak berapa lama setelah menyeruput kopi pukul 16.50 WIB tersebut, Mirna mengalami kejang-kejang, ia pun saat itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Abdi Waluyo di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Mirna telah kehilangan nyawanya pada pukul 18.00 WIB di hari itu juga Rabu 6 Januari 2015.
Yang mengejutkan, muncul dugaan bahwa Mirna meninggal karena adanya zat racun yang masuk ke tubuhnya. Tidak dijelaskan lebih detail oleh si penulis racun apa yang masuk ke tubuh Mirna seperti yang dikatakan oleh polisi.
Dalam cerita yang ditulis dalam bahasa Inggris tersebut, Mirna baru saja menikah sebulan lalu. Doa dan harapan agar ia meninggal dengan tenang pun tampak mengalir dari para netizen.