Liputan6.com, Jakarta - Jelang Pilgub DKI yang akan berlangsung pada 2017, sejumlah nama kandidat mulai bermunculan. Mereka ada yang berasal dari jalur independen maupun partai politik.
Seperti misalnya Adhyaksa Dault. Pria kelahiran 52 tahun lalu itu telah menyatakan kesiapannya untuk maju menjadi rival Ahok dalam memperebutkan kursi DKI 1. Bahkan mantan Menpora itu telah mendeklarasikan dirinya sebagai bakal calon gubernur DKI.
Baca Juga
Selain itu, ada nama-nama lain yang dinilai memiliki potensi untuk memimpin Jakarta. Mereka adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, dan Boy Sadikin.
Advertisement
Baca Juga
Bahkan, mereka telah masuk dalam radar PDIP untuk bertempur melawan Ahok dalam merebut hati rakyat Ibu Kota. Lantas bagaimana 'kuda-kuda' sang mantan bupati Belitung Timur itu dalam menghadapi pertempuran yang tinggal setahun lagi.
Berdasar catatan Liputan6.com, ada 3 persiapan yang telah dilakukan Ahok. Apa saja? Berikut ini:
1. Bentuk Teman Ahok
Sejak hengkang dari Partai Gerindra, Ahok kini tak lagi memiliki kendaraan politik. Dia tak patah arang. Maju pada Pilkada DKI melalui jalur lain, atau nonparpol.
Melalui Teman Ahok, dukungan terus dikumpulkan sampai 1 juta KTP. Bila target jumlah dukungan itu terpenuhi, Ahok akan maju sebagai calon Gubernur DKI dari jalur independen.
"Kalau mereka bisa mendapatkan (dukungan) independen tentu saya tidak boleh mengecewakan mereka. Orang yang sudah berjuang sebelum orang menyatakan dukungan, saya akan menempuh jalur independen," ujar Ahok di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Kamis 15 Oktober 2015.
Bagi mantan Bupati Belitung Timur itu, upaya yang dilakukan Teman Ahok untuk mengumpulkan dukungan tetap harus diapresiasi. Ahok pun sudah siap dengan segala risikonya.
"Masak kamu mau mengecewakan 1 juta orang. Kalau 1 juta orang bawa KTP, dia ngarap kamu independen, tapi kamu enggak independen, apa kamu enggak mengecewakan 1 juta orang? Saya akan maju independen dengan segala risiko," tegas Ahok.
Cari Wakil Bersih
Untuk melawan para pesaing Pilgub DKI, Ahok bakal mencari sosok wakilnya yang bersih. Bahkan ia sudah menyaring sejumlah nama dari PNS yang dianggap mampu memberantas korupsi di Jakarta.
"Saya cari wagub PNS DKI yang bersih. Saya yakin masih banyak (PNS) yang baik-baik. Kalau saya nyalon kembali, saya akan mencalonkan dia jadi cawagub," kata Ahok di Jakarta, Kamis 3 Desember 2015.
Namun, kata Ahok, lawan politiknya tak akan tinggal diam. " Kalau kita bisa ngajak PNS, nah orang bakal lihat track record PNS ini. Pasti pesaing akan cari kelemahan kita. Saya aja udah dicari-cari dari sekarang. Misalnya saya ngajak PNS A, nih orang cari nih kelemahannya. Kalau enggak ketemu berarti stigma PNS bisa hilang," lanjut Ahok.
Beberapa nama mulai disebut menjadi cagub-cawagub DKI Jakarta pada pilkada 2017. Ahok mengaku santai dengan banyaknya calon yang muncul belakangan ini dan tak ingin lagi menanggapi banyaknya calon.
"Itu Belanda masih jauh," ujar Ahok sambil tertawa di Balaikota, Jakarta, Jumat 18 September 2015.
Advertisement