Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Kabinet Pramono Anung menegaskan belum ada rencana Presiden Joko Widodo untuk mengangkat juru bicara Istana. Sebelumnya, nama Johan Budi disebut-sebut akan menjadi penyambung lidah Istana dan awak media.
"Secara resmi belum ada keputusan apa pun tentang juru bicara kepresidenan. Mengenai penyebutan Pak Johan Budi sebagai Jubir (Juru Bicara), sekali lagi, terus terang sampai sekarang belum pernah disampaikan Bapak Presiden," kata Pramono di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/1/2016).
Pola komunikasi yang dibangun Presiden saat ini yang juga berkait dengan keputusan kabinet, jelas Pramono, adalah menyerahkannya kepada para menteri yang bertanggung jawab pada substansi rapat dan difasiltasi Setkab.
Â
Baca Juga
"Apakah nanti Pak Johan akan membantu di lingkungan Istana, saya belum tahu. Cuma terdengar bisik-bisiknya saja," terang Pramono.
Terkait kabar pemanggilan Johan Budi oleh Jokowi, Pramono mengatakan bahwa belum ada pemanggilan Johan Budi oleh Presiden Jokowi. Â
"Pak Johan belum dipanggil. Hanya pada saat pelantikan pimpinan KPK, Pak Johan malah hadir di rumah saya," canda Pramono.
Advertisement
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menilai mantan Komisioner KPK Johan Budi cocok menjadi jubir Presiden Jokowi, dengan melihat pengalamannya di lembaga antikorupsi itu.
"(Johan Budi) Cocok (menjadi juru bicara Presiden) karena pengalamannya di KPK bagus," ujar Teten usai melayat ibunda Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Jakarta, Rabu 6 Januari 2016, seperti dikutip Antara.
Dia mengakui bertemu dengan Johan Budi sebatas kawan lama dan tidak membicarakan wacana posisi Johan Budi menjadi jubir Presiden.
Teten juga mengaku dia dan Johan kawan lama serta sudah sejak lama berencana bertemu, namun baru Rabu malam bisa bertemu di kediaman Pramono Anung.
"Saya kontak Johan Budi beberapa hari lalu untuk janjian bertemu, namun gagal dan baru malam ini bertemu (di kediaman Pramono)," imbuh Teten.
Teten mengaku Presiden Jokowi belum berbicara soal rencana mengangkat Johan Budi sebagai juru bicara dan terkait hal itu nanti akan disampaikan secara resmi.
Dia juga membantah informasi yang beredar bahwa dia menjadi perantara Presiden Jokowi dengan Johan Budi.
Johan Sambangi KPK di 'Jumat Keramat'
Hari Jumat, bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selalu dikenal dengan sebutan 'Jumat Keramat. Tampaknya hari keramat itu mungkin pula berlaku bagi mantan Pelaksana tugas (Plt) Pimpinan KPK, Johan Budi.
Tiba-tiba Johan hadir, di komisi antirasuah itu. Saat ditanya perihal kehadirannya, Johan pun hanya berkelakar diundang oleh Biro Humas KPK.
"Kedatangan saya ke KPK, diundang oleh biro humas KPK untuk berikan semacam induksi ke pimpinan baru. Membagi pengalaman saya sebagai jubir KPK," ujar Johan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (8/1/2016).
Mendengar hal itu, sontan menanyakan soal isu beredar, ihwal dirinya menjadi juru bicara (jubir) presiden, dia mengatakan siap. Namun, Johan menyerahkan hal tersebut ke Istana.
"Kalau saya tentu siap bantu Pak Presiden Jokowi kalau diminta jadi jubir," ungkap dia.
Walaupun menyatakan siap, Johan masih perlu mengenai lebih jauh apa saja yang menjadi tugas pokok dan fungsi seorang jubir presiden. "Jubir KPK mungkin bisa beda dengan jubir presiden," ucap Johan.
Meski begitu, soal wacana jubir presiden, mantan Deputi Pencegahan KPK itu menambahkan, sampai saat ini belum ada 'pinangan' resmi dari Istana.
"Memang kemarin saya ketemu Pak Teten (Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki) ketika melayat Ibu Pak Pram (Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung) meninggal. Tapi, sampai hari ini belum ada permintaan dari Presiden," kata Johan Budi.
Pada Januari 2015 silam, Johan memang sempat diisukan menjadi kandidat juru bicara presiden. Isu ini kembali menguat selepas mantan wartawan ini menyelesaikan masa tugasnya di KPK.
Kepala Staf Presiden Teten Masduki pun menilai sosok Johan Budi memenuhi kriteria sebagai 'penyambung lidah' bagi Presiden Jokowi.
Advertisement