Sukses

Menghilang Sejak 2014, Dosen Unsoed Gabung ISIS?

Menurut Dhadang, keseharian Sobri di kampus termasuk orang yang tidak suka berbicara terlalu banyak.

Liputan6.com, Purwokerto - Dosen Farmasi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Iskandar Sobri, dikabarkan pergi ke Suriah sejak 2014. Ia diduga bergabung dengan kelompok Islamic of Iraq and Syriah (ISIS).

"Kami mendeteksi hilangnya satu keluarga yang diduga menuju Suriah. Tapi kami belum memastikan apakah dia bergabung dengan ISIS atau tidak," kata Kepala Polres Purbalingga Ajun Komisaris Besar Anom Setyadji, Jumat (8/1/2016).

Ia mengatakan, berdasarkan deteksi intelijen, Sobri pergi ke Suriah dan tak kembali. Sebelum hilang, Sobri merupakan dosen jurusan Farmasi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsoed.

Dari laporan yang ada, Sobri pergi ke Suriah sekitar bulan Juli tahun 2014 lalu. "Hingga kini, yang bersangkutan belum kembali ke rumahya di Padamara," kata Anom.

Hingga kini polisi belum memastikan apakah yang bersangkutan bergabung dengan ISIS. Namun, pihaknya mengaku masih perlu melakukan penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut dengan literatur lainnya.


"Ada dugaan, istri dan anaknya menyusul ke Suriah, karena Oktober tahun kemarin mereka membuat paspor ke Kantor imigrasi Cilacap," ujar dia.

Ketua Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Unsoed Dhadang Wahyu Kurniawan saat dihubungi mengatakan, Iskandar Sobri memang pernah tercatat sebagai dosen di Jurusan Farmasi.

"Namun, sejak Juli 2014 sudah tidak lagi mengajar tanpa alasan yang jelas," kata dia.

Ia mengemukakan, terakhir kali mengajar pada 20 Juni 2014. "Kami mengajukan penghentian dengan tidak hormat karena tidak mengajar tanpa keterangan yang jelas. Dan kami mengajukannya kepada kampus sesuai dengan PP 53 tentang Pegawai Negeri Sipil," ucap Dhadang.

Selama ini, diakuinya, memang tidak pernah mengetahui kabar Sobri. Namun, ada selentingan mantan pengajar di Jurusan Farmasi Unsoed tersebut pergi ke luar negeri.

Menurut Dhadang, keseharian Sobri di kampus termasuk orang yang tidak suka berbicara terlalu banyak. Sejak awal pendirian Jurusan Farmasi, Sobri sudah menjadi pengajar.

"Pak Sobri bicaranya seperlunya, memang bawaan orangnya seperti itu, efektif dalam berbicara. Dia termasuk dosen muda di tempat kami," tutup Dhadang.