Sukses

Jokowi: Pengumuman Reshuffle Bisa 2 Jam Sebelum Pelantikan

Isu perombakan kabinet mulai bergulir pada akhir tahun 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa dia bisa kapan saja melakukan perombakan kabinet.

"Kenapa harus bulan ini, bulan 1, kan bisa bulan 2, memang harus bulan 1? Bisa juga kan bulan berikutnya, Maret," kata Jokowi saat makan bersama wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 8 Januari 2016.

Ketika didesak kapan akan mengumumkan perombakan kabinet, Jokowi hanya menjawab singkat: "Bisa saja 2 jam sebelum pelantikan saya umumkan," ujar Jokowi.

Isu perombakan kabinet mulai bergulir pada akhir tahun 2015. Sejumlah partai politik pun ikut meramaikan kabar ini dengan melontarkan berbagai pengamatan mereka. Berbagai spekulasi ikut beredar.

Misalnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Puyono menilai ada dugaan ketidaksepadanan antara Jokowi dan JK dalam memilih menterinya.


Hal ini, kata Arief, terlihat dari para menteri Kabinet Jerja yang terkadang jalan sendiri tanpa perintah dari Jokowi yang disinyalir dapat perintah JK.

"Sebenarnya ini memang ada bentrokan Jokowi dengan JK dalam memilih pembantunya, itu terlihat menteri saling memukul. Rini Soemarno adanya di JK, kepukul dengan kasus Pelindo. Lalu Sudirman Said faksinya JK, dia pukul Luhut dalam kasus 'Papa Minta Saham,' kan nama Luhut ada dalam rekaman," beber Arief.

Sementara, politikus Partai Demokrat Khotibul Umam Wiranu berpendapat kepentingan politik di tingkat elite tidak dapat dipungkiri memengaruhi formasi Kabinet Kerja. Misalnya, antara Jokowi dan JK serta partai-partai yang terlibat dalam pemerintahan.

"Jokowi dan Jusuf Kalla harus berkompromi soal memilih menteri-menteri. Tidak bisa Presiden adu kuat dengan Wapres, menggunakan menteri untuk memukul yang lain, misal dalam soal Freeport," ujar Umam.**

Video Terkini