Sukses

Ini Harapan Pasien Operasi Katarak di HUT Indosiar dan Brimob

Bakti sosial yang digelar Indosiar bersama Brimob ini, menargetkan mengoperasi 2016 pasien katarak.

Liputan6.com, Jakarta - Operasi katarak di seluruh Indonesia yang digelar dalam rangka menyambut HUT Indosiar ke-21 dan HUT Korps Brigade Mobil (Korbrimob) ke-70, sukses mendatangkan 2118 pasien dari seluruh Indonesia dalam waktu 24 Jam.

"Target kita 2016, tapi Alhamdulilah, antusiasme di lapangan sangat besar, jadi kita kedatangan pasien sebanyak 2118," ujar Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Brimob Kompol Dokter Arinando Pratama kepada Liputan6.com, Sabtu (9/1/2016).

Salah seorang pasien, Sudarma (64 tahun) berharap, dengan operasi katarak gratis ini penglihatannya bisa kembali normal.

"Sudah lama memang ingin operasi. Alhamdulillah, saya bersyukur bisa operasi sekarang, apalagi operasinya tidak sakit dan prosesnya cepat," ujar Sudarma yang bermasalah dengan penglihatan sejak 3 tahun lalu itu.

Sudarma juga mengatakan, pandangan yang kabur membuatnya tidak berani mengendarai sepeda motor. Dengan operasi ini, dia ingin segera melihat dengan terang kembali.

"Saya punya cucu di Pandeglang 2, di Bekasi 1. Habis operasi, saya mau lihat cucu-cucu saya," kata kakek itu.

Rohaya, pasien perempuan tertua yang ikut dalam operasi katarak gratis itu mengatakan, mengetahui kegiatan itu dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Cipayung, Depok.

Rohaya segera meminta surat rujukan sendiri di Puskesmas, kemudian mendaftarkan diri ke Rumah Sakit Bhayangkara Brimob dengan diantar anaknya, Lamiyah (42 tahun), pada Jumat 8 Januari 2016.

Lamiyah gembira, operasi katarak ibunya berjalan lancar. Pengurusan terkait operasi juga mudah dan gratis.

"Prosesnya daftar bawa KK dan KTP dan rujukan dari puskesmas. Daftar dan cek-cek semuanya kemarin (Jumat, 8 Januari 2016), operasi hari ini (Sabtu). Sudah, nggak susah, nggak ribet," ujar Lamiyah.

Rohaya mengatakan, sebelum operasi kali ini, dia pernah operasi katarak mata kirinya di RSUD Depok. Meski begitu, Rohaya masih belum dapat melihat dengan sempurna.

Dia sedih, karena walaupun dapat beraktivitas sehari-hari, dia tidak dapat mengaji, membaca Alquran.

"Saya cuma mau bisa lihat terang, biar bisa ngaji. Umur mah nggak ada yang tahu, teman pantaran sudah nggak ada semua. Terserah Tuhan saja, tapi kan kalau terang enak. Bisa ngapa-ngapain, bisa banyakin ngaji, ibadah baca Quran," ujar Rohaya.

Kegiatan Bakti Sosial Operasi Masal Katarak digelar di 21 tempat yang tersebar di seluruh Indonesia.