Liputan6.com, Jakarta - Status Gunung Bromo telah dinaikkan dari Waspada ke Siaga sejak 4 Desember 2015. Suara gemuruh masih terdengar dari kawah gunung tersebut.
"Suara gemuruh lemah dari kawah, teramati sinar api samar-samar dari kawah," informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur dalam akun Twitter-nya @bpbd_jatim, Senin (11/1/2016).
Sementara, cuaca di wilayah Gunung Bromo cerah. Angin juga berhembus tenang dengan suhu 12-13 derajat Celcius.
Asap kelabu dengan tekanan sedang hingga kuat berhembus dari kawah. Asap kelabu itu membumbung tinggi sekitar 800 meter dari puncak atau 3129 mdpl. Asap tertiup angin ke barat-barat daya.
Baca Juga
Sebelumnya, sejak 4 Desember 2015, siapapun dilarang mendekati kawah Bromo dalam radius 2,5 kilometer.
Namun, warga dinilai belum perlu mengungsi. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan situasi Gunung Bromo belum dianggap darurat.
Jika sudah pada posisi darurat, semua bupati wilayah terdampak boleh mengeluarkan SK darurat untuk mengeluarkan 100 ton cadangan beras pemerintah (CBP) dan 200 ton dari gubernur. Jika belum mencukupi, Mensos akan mengeluarkan tambahan beras.