Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membuka peluang bagi para pegawai negeri sipil (PNS) berprestasi di DKI Jakarta untuk berpolitik.
Salah satu PNS yang mulai muncul namanya di kancah politik adalah Sekretaris Daerah Saefullah. Mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu sudah masuk radar Gerindra untuk diseleksi menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.
"Ya saya enggak tahu, saya enggak tahu ada enggak PNS di DKI yang berani muncul. Yang masih malu-malu muncul, kan, Saefullah. Nah Saefullah, Sekda mau muncul ya silakan, saya kira masyarakat akan mulai korek-korek dia nih," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (11/1/2015).
Masyarakat, kata Ahok, pasti akan mencari tahu rekam jejak Saefullah saat menjadi Wali Kota.
"Apakah terlibat UPS enggak, pas jadi Wali Kota gimana, hartanya dari mana, pasti akan dikorek-korek nih. Nah, ini menarik," ujar dia.
Saefullah yang berada tepat di belakang Ahok hanya diam. Wajahnya tak berekspresi ketika Ahok menyebut namanya.
Baca Juga
Menurut Ahok, kondisi itu sangat baik. Sebab, sang calon akan dilacak hingga ke persoalan terkecil. Sehingga masyarakat bisa menilai sendiri PNS itu cukup kapabel atau tidak dalam mencalonkan diri sebagai cagub atau cawagub.
"Sama kaya saya kan orang-orang cari-cari kesalahan saya kan, orang cari nih semua kasus diciptain, dicari, enggak apa-apa. Justru supaya pencarian seperti ini akan lahirkan pembuktian, orang akan mengaku kalau orang ini bener loh jujur, bener-bener dia enggak ada kepentingan kerja. Ini penting," Ahok menjelaskan.
Ahok menegaskan PNS boleh menjadi anggota partai mana saja. Tapi yang menjadi kebanggaan Ahok adalah PNS bisa membuktikan diri bisa menjadi pemimpin.
"Bisa aja PNS kalau keluar lalu masuk partai kan bisa saja," ujar dia.
Meski begitu, suami Veronica Tan itu tidak mau ikut campur dalam proses politik yang dilalui oleh PNS yang berniat mencalonkan diri. Namun bila ada yang baik bukan tidak mungkin Ahok akan mengajaknya menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Ya kalau bersih, bagus, kenapa enggak gandeng gitu lo," ujar Ahok.**