Sukses

Mengenal Sianida Si 'Pembunuh' di Kopi Mirna

Hanya satu seruput, Wayan Mirna Salihin tumbang. Tubuhnya kejang-kejang dan dari mulutnya keluar busa.

Liputan6.com, Jakarta - Hanya satu seruput kopi, Wayan Mirna Salihin tumbang. Tubuhnya kejang-kejang dan dari mulutnya keluar busa.

Sesaat setelah dibawa ke rumah sakit, perempuan yang masih 27 tahun itu mengembuskan napas terakhirnya pada Rabu 6 Januari 2016. Tak lama setelah Mirna dievakuasi, karyawan restoran langsung mengamankan kopi yang ada di meja nomor 54 tersebut. Dan mencoba cairan tersebut.

Efeknya dahsyat. 1 Tetes minuman tersebut bisa membuat mual, muntah, hingga kebas. Kepolisian mencurigai, ada racun berupa sianida dalam es kopi yang diseruput Mirna.

ILUSTRASI KOPI

Lalu apa sianida itu?

Sianida merupakan racun yang mematikan dan telah digunakan sejak ribuan tahun lalu. Bahan toksik ini bisa bekerja cepat dan menyebabkan kematian dalam waktu cepat.

Seperti Liputan6.com kutip dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, Senin (11/1/2016) disebutkan, hidrogen sianida dengan nama Zyklon B, digunakan sebagai agen genosida oleh Jerman dalam Perang Dunia II.

Dalam sebuah artikel yang dimuat di Dikti.go.id, disebutkan jika lebih dari 2 ribu spesies tanaman dapat melepaskan sianida dengan kandungan yang bervariasi. Seperti singkong, almond, aprikot, bahkan apel.

Namun sianida juga terkandung dalam asap rokok dan produk pembakaran bahan sintetis, seperti plastik.

Ilustrasi Rokok 1(Liputan6.com/M.Iqbal)

Bahan ini digambarkan memiliki bau seperti almond yang pahit. Namun tak semua sianida mengeluarkan bau. Lantaran tak semua orang bisa mendeteksi bau ini.

Bentuknya juga bermacam-macam. Sianida bisa ditemukan berupa gas tak berwarna, seperti hidrogen sianida (HCN) atau cyanogen chloride (CNCl). Bisa juga berbentuk kristal seperti natrium sianida (NaCN) atau kalium sianida (KCN).

Dalam industri manufaktur sianida biasanya digunakan untuk membuat kertas, tekstil, dan plastik. Dalam bentuk gas, biasanya sianida digunakan sebagai pembasmi hama. Sementara bentuk garamnya digunakan untuk membersihkan logam.

Laman CDC memaparkan, dalam jumlah kecil sianida menyebabkan pusing, sakit kepala, mual, muntah, peningkatan denyut jantung, lemah, dan gelisah. Sementara jika terkonsumsi dalam jumlah besar, sianida bisa membuat kejang, hilang kesadaran, tekanan darah rendah, cidera paru, gagal pernapasan, dan lambatnya denyut jantung.

Semua orang berpotensi terekspos sianida. Khususnya mereka yang terpapar asap rokok.