Sukses

Ratusan Pekerja JICT Mogok Mulai Pukul 00.00 Malam Ini

Jika aksi mogok itu benar terjadi, JICT akan merugi sekitar Rp 15 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja (SP) Jakarta Internasional Container Terminal (JICT) akan menggelar aksi mogok malam ini tepat pukul 00.00 WIB.

Aksi mogok digelar lantaran pihak manajemen JICT tidak mengindahkan tuntutan dari para pekerja.

"Kami akan mogok mulai pukul 00.00 WIB sampai 23.59 WIB," kata Koordinator aksi Serikat Pekerja (SP) JICT, Hasris Malsyah di Jakarta Utara, Senin (11/1/2016).

Dalam aksi itu, SP JICT meminta manajemen menghormati dan melaksanakan rekomendasi hasil Pansus Pelindo II. Yang kedua meminta manajemen mengangkat pegawai outsourching menjadi pegawai tetap. Ketiga, mengangkat kembali 8 pegawai yang sebelumnya dipecat oleh manajemen.

"Ketiga hal ini yang tidak dipenuhi JICT. Maka dari itu, kami mogok mulai pukul 00.00 WIB nanti," kata Hasris.

Terpisah, Direktur utama JICT Dani Rusli Utama mengatakan, pihaknya sudah memperoleh surat pemberitahuan adanya aksi mogok yang akan dilakukan 400 lebih pekerja JICT. Jika aksi mogok itu benar terjadi, sambung Dani, pihak JICT akan merugi sekitar Rp 15 miliar.

Selain kerugian materil, ada kerugian yang lebih besar dan menjadi momok di depan mata. Yaitu, turunnya kepercayaan para pengguna jasa yang tidak hanya berasal dari dalam negeri. Otomatis, kata Dani, mengganggu stabilitas perekonomian di Indonesia.


"Mogok ini bisa berdampak luar biasa. Yang efeknya secara langsung kerugian perusahaan bisa Rp 15 miliar. Rugi besar lantaran hilangnya kepercayaan pengguna jasa terminal. Ketidakpastian juga hinggap di eksportir dan importir di dalam dan luar negeri apalagi pemilik merek-merek terkenal," kata Dani.

"Kalau tidak pasti, pengguna jasa akan mengeluarkan biaya tambahan berkaitan ketidakpastian itu," ujar dia lagi.

Ia menyayangkan aksi mogok kerja yang rencananya dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok yang merupakan objek vital negara. Mengingat JICT merupakan perusahaan yang memberikan pelayanan bongkar muat terhadap kapal besar baik lokal maupun internasional.

"Jika operasional bongkar muat terganggu ya otomatis kepentingan ekonomi negara juga ikut terancam. Banyak shipping line asing yang protes ke Kementerian Luar Negeri. Mereka kecewa, gangguan yang disebabkan aksi mogok kerja SP JICT," kata Dani.

Pantauan Liputan6.com, ratusan anggota kepolisian mulai memasuki pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara dan kantor JICT untuk mengamankan jalannya aksi mogok. Bahkan apel gelar pasukan sudah dilakukan sore tadi.

"Memang benar, ada pergerakan massa untuk mogok kerja. Ratusan personel sudah dipersiapkan untuk melakukan pengawasan, mengingat Pelabuhan Tanjung Priok merupakan salah satu objek vital perekonomian negara yang harus dilindungi bersama-sama," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Hengky Hartady.