Liputan6.com, Jakarta - Lima bulan berselang, kasus dugaan malapraktik Klinik Chiropractic First cabang Pondok Indah Mall (PIM) 1 terhadap Allya Sisca Nadya, belum menemukan titik terang.
Guna membongkar kasus dugaan malapraktik ini, polisi akan membongkar makam Allya untuk keperluan autopsi jenazahnya. Rencananya makam akan dibongkar pada 13 atau 14 Januari mendatang.
"Kalau tidak salah, mulai Rabu atau Kamis dibongkar," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Metro Jaya Kombes Pol Musyafak di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin 11 Januari 2016.
Baca Juga
Dia optimistis jasad Allya masih bisa diautopsi, meski secara ilmu kedokteran kondisi jenazah yang berumur 5 bulan ini sudah dalam tahap pembusukan sempurna.
Dokter kepolisian ini mengatakan, tim forensik dapat memeriksa pembuluh darah besar yang masih menempel di tulang belulang Allya. Sebab, dokter Rumah Sakit Pondok Indah yang terakhir kali menangani Allya menyatakan, terjadi pendarahan di tubuh pasiennya itu sebelum meninggal.
"Masih bisa. Tulang kalau misalkan ada pembuluh darah besar yang masih bisa ya diperiksa. Menurut keterangan dokter yang terakhir memeriksa, kemungkinan pendarahan. Barangkali di situ ada tanda-tanda pendarahan," kata Musyafak.
Allya meregang nyawa usai terapi oleh dokter asal Amerika Serikat Randall Cafferty di klinik Chiropratic First, Pondok Indah Mall 1. Pada 6 Agustus 2015, Allya mengalami nyeri luar biasa di lehernya hingga akhirnya meninggal sehari setelahnya.*