Liputan6.com, Surabaya - Arri Endra Kautsar, mahasiswa semester 5 di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya yang menghilang sejak Agustus 2015, dipastikan diajak sejumlah pengurus dari Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) berdasar pesan dari sang anak yang ditemukan di lemari.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (12/1/2016), Silvi Nur Fitriani dan Finda, 2 mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah yang dilaporkan hilang, diduga bergabung dengan Gafatar.
Menurut pihak Dekanat Fakultas Teknik UNS, mahasiswi Urusan Perencanaan Kota ini tidak pernah mengikuti kegiatan perkuliahan sejak Desember 2015, berdasar laporan orangtua.
Advertisement
Baca Juga
Finda diketahui sebagai pengurus aktif Gafatar cabang Wonogiri. Sementara Gafatar sendiri dinyatakan terlarang di Solo.
Sementara keluarga Diah Ayu Yulianingsih yang dilaporkan hilang bersama anaknya, Raina Ayranica Salyaputri, siang tadi mengadu ke Kantor Pengurus Pusat Muhammadiah dan Majelis Ulama Indonesia DIY. Mereka meminta kedua organisasi ini mendesak pemerintah membubarkan Gafatar.
Diah Ayu Yulianingsih dan sang anak Raina dilaporkan ditemukan bersama dokter Rica di Kalimantan Tengah. Dokter Rica sendiri sudah mulai bicara dan membenarkan surat pamitan yang dibuatnya memang merupakan tulisan tangannya. Sejauh ini orang-orang yang hilang terkait organisasi Gafatar terus bertambah.