Sukses

Pakaian Serba Putih Warnai Pembongkaran Makam Allya

Keluarga Allya sebelumnya menolak jenazah diautopsi, untuk keperluan penyelidikan dugaan malapraktik klinik Chiropractic First.

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya hari ini akan membongkar makam Allya Sisca Nadya. Perempuan korban dugaan malapraktik di klinik Chiropractic First di Pondok Indah Mall (PIM) 1, Jakarta Selatan.

Pantauan Liputan6.com di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya sudah berada di lokasi bersama tim forensik.

Para awak media yang hendak meliput pun diberi batas sejauh 50 meter dari makam Allya. Makam itu pun sudah ditutupi kain hijau dan tenda biru.

Jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya juga telah memasang garis polisi. Sedangkan, 1 mobil ambulans telah disiapkan untuk mengangkut jenazah Allya.

Keluarga Allya juga sudah terlihat di pemakaman menggunakan baju serba putih. Namun, mereka tidak ada yang mau berkomentar sedikit pun soal pembongkaran makam ini.

Keluarga Allya sebelumnya menolak jenazah diautopsi. Namun, setelah mereka memenuhi undangan Polda Metro Jaya pada Senin, 11 Desember lalu, untuk melakukan musyawarah gelar perkara, hasilnya pihak keluarga menyepakati persetujuan penggalian makam untuk proses autopsi.

 

Makam Allya di TPU Tanah Kusir dibongkar


Sebelum meninggal, Allya sempat dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada 14 Juli 2014, yang ditangani dokter Ferdynand Zaron. Atas saran pamannya, Allya mencoba terapi di Chiropractic.

Di klinik tersebut Allya menjalani terapi 2 kali sehari. Namun, usai menjalani terapi pada 6 Agustus 2015, Allya merasa nyeri luar biasa di lehernya hingga mual dan muntah-muntah.

Allya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pondok Indah oleh ayahnya, Alfian. Melihat kondisi anaknya kritis, dokter jaga membawanya ke ruang Intensive Care Unit (ICU). Esok paginya, 7 Agustus 2015, kondisi Allya menurun dan nyawanya tak tertolong lagi.

Diagnosis tim medis Rumah Sakit Pondok Indah, Allya awalnya menderita penyakit Kifosis Cervicalis, atau gangguan lekukan di tulang punggung. Namun detik-detik terakhir hidup Allya, dokter menemukan kelainan tulang leher yang diduga akibat terapi chiropractic.