Liputan6.com, Makassar - A Besse, warga Desa Tobia, Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, kehilangan seorang adiknya bernama Mulyani dan adik iparnya Burhan Paikal. Mereka hilang kontak selama 8 bulan terakhir. Ia menduga kedua orang itu bergabung dalam Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
"Adiknya atas nama Mulyani bersama suaminya, Burhan Paikal, sudah hilang kontak selama 8 bulan terakhir. Info terakhir, Besse mengatakan adiknya menuju Kalimantan Timur mau menyeberang ke Malaysia," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar Kombes Frans Barung Mangera kepada Liputan6.com, Rabu (13/1/2016).
Baca Juga
Baca Juga
Kepada polisi, Besse mengatakan dirinya juga pernah bergabung dalam Gafatar pada 2012. Besse kemudian merekrut Mulyani dan Burhan sekaligus. Burhan terakhir diketahui diangkat sebagai Ketua Gafatar Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pada Mei 2012, Besse kembali ke Makassar untuk mengikuti rapat kegiatan Deklarasi Gafatar Seluruh Indonesia yang digelar di Gedung CCC Tanjung Bunga, Makassar. Dalam deklarasi tersebut, kata Besse, disampaikan beberapa poin.
Advertisement
Di antaranya, Gafatar adalah organisasi bebas; salat dan puasa tidak diwajibkan; dan saat ini adalah zaman jahiliyah sehingga bebas berbuat apa saja. Poin terakhir, setiap anggota wajib hukumnya untuk merekrut anggota baru.
"Itu semua merupakan pengakuan Besse saat mengikuti deklarasi Gafatar," ucap Barung.**