Liputan6.com, Jakarta - Wacana penghidupan kembali Garis Besar Haluan Negara (GBHN) saat ini kerap disuarakan para elite politik. Selain Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon juga menyuarakan hal yang sama.
"Penghidupan kembali GBHN adalah satu hal yang bagus," ujar Fadli Zon di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2016).
Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, sejak awal partainya mendukung langkah ini. Karena GBHN bisa menjadi pedoman pemerintah menjalankan program-programnya, mulai dari jangka pendek hingga panjang.
"Kalau Gerindra sejak awal mendukung GBHN karena ini bisa jadi pedoman pemerintah untuk menjalankan program-program. Program-program ini bisa dikaitkan secara periodik jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang," kata Fadli.
Kendati, Fadli mengakui tak semudah menempatkan GBHN seperti dulu. "Kalau yang sekarang ini kita lihat memang agak problematik tentang amandemen, namun menempatkan GBHN seperti dulu saya kira itu perlu suatu proses yang panjang."
Baca Juga
"Tidak semudah itu. Itu perlu melakukan suatu sidang istimewa untuk melakukan perubahan terhadap UUD 1945," sambung dia. Kalau yang lebih mudah sebenarnya ditampung dalam undang-undang, jadi itu dibicarakan seperti apa programnya," sambung dia.
Yang menjadi masalah, kata Fadli, adalah karena MPR kini tak lagi sebagai lembaga tertinggi negara, tapi sejajar lembaga tinggi negara. "Itu masalahnya, jadi tidak semudah itu," sambung dia.
Pengangkatan Johan Budi
Fadli pun juga menanggapi soal sikap Presiden Joko Widodo atau Jokowi, menunjuk mantan Plt Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Â Johan Budi sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi atau Juru Bicara (Jubir) Presiden.
"Dengan adanya Johan Budi saya kira ini bagus. Karena Johan Budi sangat artikulatif. Saya kira dengan begitu penjelasan dari pemerintah, dalam hal ini Presiden bisa lebih jelas," kata dia.
"Karena selama ini kan tidak jelas message apa yang mau disampaikan oleh pemerintah. Kadang A, besok B, lusa C. Mudah-mudahan dengan adanya jubir bisa jadi bagus dan jelas," pungkas Fadli Zon.