Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Saud Usman Nasution mengatakan, tim gabungan dari berbagai lembaga tengah bekerja menyelidiki teror yang terjadi di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat.
Tim tersebut terdiri dari BNPT, Densus 88/Antiteror, Intelijen, dan juga Laboratorium Forensik (Labfor) Polri.
"Kita sabar menunggu hasil dari penanganan kasusnya," kata Saud di Istana Negara, Kamis (14/1/2015).
Menurut Saud, ancaman terkait aksi teror sudah sering kali disampaikan kelompok teroris. "Tinggal ada kesempatan atau tidak. Akan ada 'konser', kan itu sudah niat," ujar Saud.
Disinggung mengenai target yang disasar kelopok teroris adalah simbol asing, Saud menjawab diplomatis. Menurut mantan Kepala Densus 88/Antiteror ini, sasaran yang ditargetkan kelompok teror tersebut bergantung pada kesempatan yang didapat para teroris.
"Tergantung pada kesempatan, di mana berbuat, target itu mana yang memungkinkan penyerangan. Di sini ada pos polisi, dan di Starbucks, ada yang sarapan, lagi makan, di situ mereka beraksi," jelas Saud.
Saud membantah aparat lemah dalam mengantisipasi teror di tengah ibu kota ini. "Tidak juga, namanya mencari titik lemah. Kita luas sekali wilayahnya, kita sudah berupaya," ujar Saud.
Apakah teroris tersebut termasuk kelompok ISIS, Saud enggan berspekulasi. "Kita belum bisa tafsirkan sejauh itu, karena ini masih dalam tahap pengolahan," kata Saud.
Kepala BNPT: Teror Sarinah Sudah Diniatkan
Teroris kerap melayangkan ancaman teror. Sementara aksi mereka tinggal menunggu adanya kesempatan untuk meneror.
Advertisement