Liputan6.com, Cirebon - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, pencanangan Kampung KB pertama kali dilakukan di Cirebon, karena provinsi ini paling besar jumlah penduduknya dibandingkan provinsi lainnya.
"Tidak keliru," ujar Joko Widodo saat menghadiri pencanangan Kampung KB di Desa Mertasinga, Kecamatan Gunungjati, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (14/1/2016).
Berdasarkan data terakhir, kata Jokowi, penduduk Jawa Barat mencapai 47 juta orang dari 252 juta jiwa di Indonesia‎.
Sementara, laju pertambahan penduduk saat ini 1,3%. Rata-rata tingkat kelahiran periode 2010-2015 sebanyak 2-3 anak setiap keluarga. Tahun 2020-2030, Indonesia mempunyai penduduk dengan umur produktif yang sangat besar.
"Itu artinya setiap tahun ada tambahan 3 juta jiwa. Itu mengapa KB kembali kita galakkan. Yang namanya keluarga perlu direncanakan dan diatur," ujar Jokowi.
Dengan jumlah penduduk yang begitu besar, Jokowi menegaskan, Indonesia harus dapat menambah lebih banyak lagi lapangan kerja.
"Kita ingin meningkatkan kualitas keluarga di seluruh Tanah Air. Melalui KB, kita ingin mengajak dan mengingatkan kembali. Karena bangsa yang kuat dan sejahtera apabila keluarga-keluarga di Indonesia sehat. Kita semua harus bergerak," tutur Jokowi.
Baca Juga
Keluarga Berkualitas
Pada kesempatan sama, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, pemerintahan mendorong terbangunnya keluarga berkualitas di Tanah Air.
Karena itu, kata Puan, pemerintah akan menggelorakan kembali program Keluarga Berencana (KB) untuk membangun keluarga berkualitas. Terciptanya keluarga berkualitas terlihat dari terpenuhinya kebutuhan dasar manusia.
"Yang dibutuhkan keluarga berkualitas itu adalah sandang, pangan, dan papan. Yang pertama adalah terpenuhinya kebutuhan primer, yaitu pendidikan, kesehatan dan makanan," kata dia.
Pada masa mendatang, kata Puan, Indonesia akan mengalami bonus demografi yang diperkirakan jumlah penduduk akan membludak. Karena itu, pemerintah akan mendorong kembali
program KB.
Dengan pencanangan Kampung KB di Cirebon, kata Puan, diharapkan seluruh provinsi, kabupaten, dan kota melakukan hal serupa untuk menahan bonus demografi.
"Dengan diharapkan tumbuh keluarga-keluarga berkualitas," ujar Puan.
Dalam kesempatan itu, Puan juga mengajak seluruh komponen masyarakat bersama-bersama atau bergotong royong membangun keluarga berkualitas.