Liputan6.com, Jakarta - Pihak kepolisian menewaskan 5 terduga teroris di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Dari hasil penyergapan pelaku, polisi mengamankan 5 bom kecil serupa granat dan 1 bom besar ukuran kaleng biskuit.
Saat ini bom tersebut telah diamankan dan diperiksa di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Penjinakan bom ini dilakukan berbeda-beda, ada yang langsung dijinakkan di lokasi, ada juga yang menggunakan cara lain.
"Ada yang diskrapter, disuntikan cairan yang bisa mengurai. Nah yang besar itu kita sudah tahu pemicunya, jadi bisa kita jinakkan di lokasi. Semua (bom) dibawa ke Kelapa Dua," kata anggota polisi yang enggan disebutkan namanya di Mabes Polri, Jakarta, Kamis 14 Januari malam.
Dia menjelaskan, bom itu masuk kategori low explosive namun bisa menjadi besar saat meledak bersamaan. Dari model dan tampak luar, pembuatan bom rakitan itu cukup rapi dan diduga dibuat seorang ahli perakit bom.
"Yang 1 (bom kaleng biskuit) yang dibawa tas pelaku bom bunuh diri tapi tidak ikut kepicu. Kejahatan tidak ada yang sempurna. Kalau dilihat ahli itu," tutur dia.
Baca Juga
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan sebelumnya mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah bom yang diamankan, sama dengan jenis bom yang disita saat penangkapan terduga teroris di Bekasi.
Menurut Anton, jika dibandingkan dengan bom Marriot, bom di Sarinah lebih kecil. Dari penyelidikan sementara, kuat dugaan bom yang diamankan adalah bom jagoan yang akan diledakan saat polisi atau warga mendekat.
"Bom pertama itu bom pancingan. Bom ketemu bersama pelaku di ransel di parkiraan Starbuck," kata Anton.
Teror Sarinah terjadi di kawasan Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat Kamis siang. Akibat teror ini 7 orang tewas dan 24 lainnya terluka. Dari 7 orang yang tewas, 5 di antaranya adalah pelaku teror, 1 warga negara Kanada dan 1 lagi warga negara Indonesia.