Sukses

Pengamat: Teror Jakarta Meniru Prancis

Menurut Chaidar, pola serangan ISIS di Indonesia dan Prancis sama, yakni menyerang jantung Ibu Kota, bom beruntun, dan serangan tembakan.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi teror di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis, 14 Januari 2016 disebut sebagai cara Bahrun Naim untuk menunjukkan identitasnya sebagai ISIS.

Menurut pengamat teroris Al Chaidar, jenis serangan beruntun dengan bom dan tembakan meniru aksi teror di Paris, Prancis. "Itu dia meniru contoh Prancis beberapa bulan lalu," ujar Al Chaidar ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (15/1/2016).

Kemudian, untuk para militan yang beraksi saat serangan kemarin, kata Chaidar, adalah para pemuda mantan anggota Jamaah Islamiah. "Umumnya mereka dari Jamaah Islamiah. Mereka cari yang muda-muda," ujar dia.


Salah satu tujuan Bahrun Naim menyerang jantung Ibu Kota, ujar Chaidar, adalah untuk unjuk gigi kepada kelompok ISIS lainnya bahwa dialah yang pantas memimpin ISIS di Asia Tenggara.

"Persaingan ISIS di Asia Tenggara juga. Siapa yang akan memimpin. Dia harus memperlihatkan (kekuatan) agar dia dipilih jadi pimpinan regional di Asia Tenggara," ujar Al Chaidar.

Dalam serangan teror Kamis kemarin, tercatat yang meninggal 7 orang. Lima di antaranya adalah pelaku teror. Sedangkan korban terluka yang dirawat di rumah sakit tercatat 24. Beberapa di antaranya adalah warga asing. Polisi saat ini masih memburu dalang di balik teror tersebut.**