Liputan6.com, Bekasi - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror membawa 2 orang penghuni kontrakan di kawasan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat siang. Sekretaris RW 39 Rawalumbu Mafruhin (47) mengatakan, 2 penghuni kontrakan tersebut berinisial EA (26) dan NM (20).
"Keduanya sudah menghuni kontrakan milik Pak Ijo sejak November 2015," kata Mafruhin di Bekasi, Jumat (15/1/2016) seperti dikutip dari Antara.
Mafruhin menunjukkan foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari kedua orang tersebut yang diperolehnya dari pemilik kontrakan 4 pintu tersebut.
KTP bernomor induk kependudukan 327501110880017 diketahui milik EA kelahiran Jakarta 11 Agustus 1988 dengan keterangan tempat tinggal Jalan Meranti III RT005/007 Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur.
Sementara KTP dengan NIK 3275016401960018 diketahui milik NM kelahiran Jakarta 24 Januari 1996 dengan alamat tempat tinggal Jalan Meranti III RT005/007 Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur.
Baca Juga
Keduanya dibawa aparat berseragam Densus 88 dari rumah kontrakan Jalan Topas Raya Kavling 17 RT03/39, Kelurahan Bojongrawalumbu, Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi pascapengeboman di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari 2016.
"Saya lihatnya jam 13.30 WIB ada petugas berseragam rompi hitam dan membawa senjata laras panjang membawa sejumlah penghuni kontrakan milik Pak Ijo," kata dia.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Jumat siang, tempat kejadian perkara (TKP) mulai didatangi polisi dari Satuan Reserse Kriminal Polresta Bekasi Kota dan Polsek setempat termasuk Kapolresta Bekasi Kota Kombes Pol Hery Sumaji dan Kasat Reskrim Kompol Ujang Rohanda.
Ada pula aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya menggunakan 4 unit mobil. Polisi menggeledah lokasi kejadian dengan berseragam lengkap.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan, pihaknya belum bisa membuka informasi terkait penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 Mabes Polri di Jalan Topas Raya Rt 03/ 039 Kelurahan Bojong Rawa Lumbu, Bekasi, Jawa Barat.
"Belum ada itu. Nggak ada. Ya nanti," kata Badrodin saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Jumat (15/1/2016).
Ia belum bersedia berapa terduga atau lokasi yang disambangi tim Densus 88. "Itu belum. Nanti juga kita buka infonya. Nanti saja ya, biar bekerja dulu," kata Badrodin.
Advertisement