Sukses

3 Bersaudara Dilaporkan sebagai Teroris, Ternyata...

Polresta Depok sempat menangkap ketiga orang terlapor itu untuk diperiksa.

Liputan6.com, Depok - Nurul Aprilia (19 tahun) melaporkan 3 warga Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat, sebagai terduga teroris ke kepolisian setempat. Ketiga orang terlapor tersebut, Saiful Bahri (73 tahun), Sudirmansyah (43 tahun) dan Isrok Tamami (36 tahun).

Menindaklanjuti laporan warga tersebut, Polresta Depok pada Jumat pagi tadi menangkap ketiga orang terlapor itu untuk diperiksa. Setelah diperiksa mendalam oleh polisi, mereka bertiga ternyata bukanlah teroris seperti yang dilaporkan Nurul.

Saat pemeriksaan, ternyata Nurul merupakan anak dari Saiful dengan Meliana yang sudah bercerai. Karena Nurul merasa tidak diperhatikan oleh Saiful, tidak pernah dijenguk dan tak diberi uang jajan, maka Nurul melaporkan Saiful sebagai teroris. Sudirmansyah dan Asrok sendiri merupakan adik dari Saiful, paman dari Nurul.

Ketika ditemui di Polresta Depok, Kapolres Kota Depok Komisaris Besar Dwiyono mengatakan, setelah laporan dari Nurul didalami, ternyata ada permasalahan keluarga antara pelapor dan terlapor.

"Sepertinya ini ada permasalahan keluarga, antara bapak dan anak. Dari anak merasa tidak diperhatikan selama ini," ucap Dwiyono di kantornya, Depok, Jumat (15/1/2016).

Dwiyono juga menjelaskan, polisi sudah melakukan mediasi. Pelapor dan terlapor yang merupakan anak bapak telah dipertemukan. Pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut karena bagaimanapun ini merupakan hubungan anak dan bapak.

Dalam pemeriksaan, Saiful mengakui bahwa selama ini kurang memperhatikan Nurul, sehingga Nurul melaporkan Saiful ke kepolisian. "Ini tidak berkaitan dengan masalah teror," Dwiyono menandaskan.

Isrok, Paman Nurul, menyatakan dia tidak mengetahui mengapa Nurul sampai melaporkan paman sendiri ke kepolisian.

"Kita di sini (di Polresta Depok) aman-aman saja, sehat. Proses hukum kami serahkan ke polisi, terserah maunya apa. Tidak mungkin seorang paman menuntut ponakan sendiri, itu tidak mungkin bagi kami. Tidak bisa kami buang hubungan tali persaudaraan ini. Damai-damai saja," tutup Isrok.