Liputan6.com, Jakarta: Wakil Presiden Hamzah Haz membantah tentang keberadaan kelompok Islam garis keras di Indonesia. Sebab, kekuatan Islam di Indonesia hanya ada dua yakni Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Kedua kelompok tersebut dipastikan tidak pernah melakukan tindakan kekerasan. Untuk itu, semua kalangan diminta tidak mengeluarkan berbagai pernyataan yang mengesankan keberadaan Islam garis keras di Tanah Air. Penegasan tersebut dilontarkan Hamzah di sela-sela berbuka puasa bersama karyawan Istana Wapres, di Jakarta, Selasa (20/11) petang.
Menurut Wapres, pernyataan-pernyataan miring itu akan menimbulkan kesan bahwa Islam adalah ekstrem dan keras. Bukan mustahil, kata Hamzah, hal tersebut justru menimbulkan masalah baru. Dalam menyikapi masalah pemboman tersebut, Wapres mengimbau supaya menyerahkannya kepada yang berwenang yakni aparat penegak hukum.
Penegasan Wapres tersebut terkait kepada pernyataan Al Chaidar, seorang aktivis Darul Islam. Al Chaidar menyebutkan bahwa aksi pemboman di Gereja Petra dan Australian International School awal November silam dilakukan kelompok DI [baca: Al Chaidar: Kekerasan Bukan Jalan Keluar].(DEN/Tris Wijayanto dan Eko Purwanto)
Menurut Wapres, pernyataan-pernyataan miring itu akan menimbulkan kesan bahwa Islam adalah ekstrem dan keras. Bukan mustahil, kata Hamzah, hal tersebut justru menimbulkan masalah baru. Dalam menyikapi masalah pemboman tersebut, Wapres mengimbau supaya menyerahkannya kepada yang berwenang yakni aparat penegak hukum.
Penegasan Wapres tersebut terkait kepada pernyataan Al Chaidar, seorang aktivis Darul Islam. Al Chaidar menyebutkan bahwa aksi pemboman di Gereja Petra dan Australian International School awal November silam dilakukan kelompok DI [baca: Al Chaidar: Kekerasan Bukan Jalan Keluar].(DEN/Tris Wijayanto dan Eko Purwanto)