Liputan6.com, Palu - Tim gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri terus mengejar kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan teroris Santoso pascabaku tembak di Pegunungan Tineba, Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Jumat sekitar pukul 07.45 Wita. Dalam peristiwa ini, 1 anggota kelompok MIT tewas setelah terkena tembakan.
"Mereka belum terlalu jauh lari. Tim gabungan terus mengejar hingga ke beberapa titik pelarian," ujar aparat yang tidak mau disebut namanya di Poso kepada Liputan6.com saat dihubungi melalui telepon dari Palu, Jumat (15/1/2016).
Dia menyebutkan, kelompok MIT tersebut kurang lebih berjumlah 7-8 orang. Semuanya bersenjata api lengkap.
"Informasi yang kami terima mereka semua menggunakan senjata api. Untuk jenisnya belum diketahui," kata dia.
Baca Juga
Aksi baku tembak itu bermula saat tim gabungan melakukan patroli di seputaran Tempat Kejadian Perkara (TKP). Saat tengah melakukan patroli, tim gabungan yang berjumlah belasan orang kemudian ditembaki dari arah pondok kebun yang berada persis di atas Pegunungan Tineba.
Tim gabungan langsung berpencar dan membalas tembakan. Namun kelompok tersebut malah terus membalas tembakan, hingga baku tembak pun tidak terhindar.
Baku tembak terus terjadi hingga pukul 10.00 Wita. Kelompok tersebut melempari tim gabungan dengan bom rakitan jenis granat. Dalam aksi itu, personel dari tim gabungan tidak menjadi korban jiwa mau pun korban luka.
Jarak pusat perkampungan Desa Taunca dengan TKP hanya 3 kilo meter. Pun demikian, belum ada laporan warga yang mendegar suara letusan senjata api dan bom rakitan. Sedangkan TKP sendiri, merupakan lahan perkebunan beberapa warga setempat.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Polisi Idham Aziz yang dikonfirmasi terkait kejadian itu membenarkan. "Iya benar."
Advertisement