Liputan6.com, Jakarta - Selain menenteng senjata api, pelaku teror di kawasan perempatan Jalan MH Thamrin-Jalan Wahid Hasyim, Kamis 14 Januari 2016, juga membawa bahan peledak. Salah satu kejadian ledakan bom terjadi di dalam kedai kopi dan halaman parkir di depan sebuah kedai kopi.
"Satu bom bunuh diri di kedai kopi. Setelah dicek lokasi, kami dapati satu mayat yang sangat kami duga pelaku bom bunuh diri. Apa buktinya? Ada saksi jadi korban dan sudah kami wawancarai," ucap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (15/1/2016).
Rupanya, sebelum meledakkan diri, pelaku yang membawa bom itu sempat memeluk warga sipil yang menjadi saksi sekaligus korban tersebut. Ditengarai, pelaku memeluk warga sipil itu untuk meledakkan diri bersama.
Advertisement
"Sudah diperiksa bahwa saksi tersebut masih hidup dan dirawat di rumah sakit. Saksi itu dipeluk oleh pelaku. Mungkin tujuannya mau diledakkan bersama," ucap Iqbal.
Baca Juga
Namun, saksi korban itu mengelak dan berhasil meloloskan diri. Meski pada akhirnya terluka karena jaraknya yang masih dekat dengan pusat ledakan di dalam kedai kopi. "Lukanya yakni di perut sampai dada karena kena dekat pusat ledakan," kata Iqbal.
"Sementara yang diduga aksi peledakan di pos polisi masih kami dalami, apakah bom bunuh diri atau tidak," imbuh Iqbal.
Dia pun mengimbau masyarakat untuk tidak takut terhadap setiap ancaman terorisme. Terutama kepada masyarakat Jakarta dan seluruh daerah Indonesia lainnya. Masyarakat diimbau untuk tenang dan tidak panik ke depannya.
"Kita tidak perlu takut sama aksi teror mana pun. Kita tunjukkan aksi singkat itu kita bisa lumpuhkan. Masyarakat Jakarta dan sekitarnya serta daerah-daerah di Indonesia diimbau tenang dan jangan panik," kata Iqbal.