Liputan6.com, Jakarta - Ada 5 jenazah terduga teroris di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Namun polisi belum bisa mengungkapkan identitas kelima jenazah terduga teroris itu.
Saat ini tim DVI dan forensik Mabes Polri masih dalam tahap pengumpulan data ante mortem (data sebelum tewas) dari pihak keluarga, yang nantinya akan dicocokkan dengan post mortem (data setelah tewas) jenazah serta data yang dimiliki kepolisian.
Proses tersebut masih berlangsung. Hingga malam tadi, sudah ada 4 keluarga yang mendatangi posko.
Advertisement
"Mereka semua (4 keluarga itu) mengaku kehilangan keluarga," kata anggota polisi yang enggan menyebutkan namanya itu di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (15 Januari 2016) malam.
Yang terakhir datang ke posko, kata dia, mengaku dari keluarga Sugito. Menurut dia, nama Sugito itu diketahui berdasar keterangan Sulastri yang mengaku istri dari salah satu jenazah yang ada di RS Polri.
Baca Juga
"Sampai hari ini 4 keluarga semua sudah diambil data. Baru diambil sampel DNA dan ante mortem tadi. Empat keluarga itu datang untuk jenazah berbeda. Data ante mortem tadi itu apa saja. Nah nanti itu kita kroscek lewat rapat rekonsiliasi," ujar dia.
Sementara paman Sugito, Darmo mengatakan, keponakannya itu tinggal di Karawang, Jawa Barat. Pihaknya telah memberikan data serta laporan soal kehilangan keluarga ke polisi. Apakah jenazah itu bernama Sugito atau bukan, Darmo mengaku masih menunggu hasil dari RS Polri.
"Tinggal di Karawang. Ke sini mau lapor saya dapat informasi dengar dari keluarga itu Sugito. Yang ngabarin saya kakaknya Sugito di Cipinang. Dia bilang ini ada berita menyedihkan. Tadi ditanya-tanya juga saya itu siapanya," ujar Darmo.
Ia mengaku sudah agak lupa dengan sosok Sugito. Sebab, ia bertemu Sugito 4 tahun lalu dalam acara arisan keluarga di Kebumen.
"Datang ketemu 4 tahun lalu. Makanya ke sini saya juga agak lupa wajah Sugito," ujar dia.
Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti sebelumnya mengatakan, tim DVI dan forensik telah memeriksa 3 anggota keluarga terduga teroris. Mereka datang dan mengaku anggota keluarga dari salah satu jenazah di RS Polri. Pemeriksaan dan pengambilan data ante mortem pun dilakukan terhadap ketiga anggota keluarga yang datang.
"Sudah 3 diperiksa di RS Polri," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta.