Liputan6.com, Jakarta - Aksi heroik AKBPÂ Untung Sangaji melumpuhkan pelaku teror bom Jakarta di Jalan MH Thamrin, Jakarta, pada Kamis 14 Januari 2016 menjadi pembicaraan hangat di masyarakat.
Namun, Untung yang saat ini menjabat sebagai Perwira Menengah (Pamen) Pusdik Polair berharap pada Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti agar bisa segera memenuhi permintaan dia dan teman-teman seperjuangannya.
Lalu apa permintaan pria yang pernah mendapat pelatihan khusus antiteror di Amerika Serikat itu? Untung berharap, Kapolri bisa segera mengganti persenjataan Densus 88 Antiteror.
"Ya, semoga Pak Kapolri bisa segera mengganti persenjataan kita yang sehari-harinya bertugas mengamankan masyarakat dari aksi-aksi terorisme," ujar Untung pada Liputan6.com, di Gedung SCTV Tower, Jakarta, Sabtu (16/1/2016).
Baca Juga
Untung membayangkan dia dan rekannya bisa mendapatkan senjata seperti Micro Uzi Para, yang digunakan oleh pasukan khusus antiteror di sejumlah negara maju. Terutama di Israel.
Salah satu situs berita yang membicarakan soal senjata itu menyebutkan, kecepatan tembak per menit Pistol Mitralieur Uzi pada tembakan repetir mencapai 60 peluru per menit, sedangkan dengan tembakan beruntun akan mencapai 100 sampai 120 peluru per menit.
Selain Micro Uzi, ujar pria yang pernah berdinas di Divisi Jatanras ini, dia berharap Kapolri bisa mengganti senjata revolver dengan pistol pabrikan Steyr. Seperti Steyr L-A1 ataupun Steyr M-A1.
"Sekarang senjata kita cuman revolver 38. Untuk ukuran taktical, senjata ini jelek, sebenarnya nggak pantas polisi pakai itu," tandas Untung.