Liputan6.com, Jakarta - Seorang terduga teroris dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tewas tertembak dalam operasi pengejaran di Poso. Namun, Polri memastikan terduga teroris yang tewas pada Jumat 16 Januari 2016 lalu bukanlah Santoso, pemimpin dari MIT.
"Kami belum bisa memastikan apakah itu Santoso. Tapi memang ada 1 yang ditembak. Tapi belum bisa dipastikan identitasnya," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Charliyan di kompleks Mabes Polri, Jakarta (17/1/2016).
Baca Juga
Baca Juga
Menurut dia, saat ini pihaknya masih berupaya menurunkan jenazah terduga teroris tersebut dari lokasi baku tembak. Nantinya setelah proses itu selesai, baru pihaknya melakukan identifikasi.
Advertisement
"Dari sana (TKP) ngangkutnya sudah makan waktu 4 hari. Kemudian nanti kita akan cocokan sidik jari dan DNA dari tim Forensik," tutur Anton.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengungkapkan bahwa pihaknya bersama dengan TNI menembak seorang terduga teroris yang merupakan anak buah dari gembong teroris Santoso. Baku tembak antara aparat dengan kelompok santoso terjadi di Pegunungan Tineba, Desa Taunca, Poso, Sulawesi Tengah pada Jumat 15 Januari 2016.
"Kemarin terjadi kontak tembak di Poso dan satu orang anggota santoso meninggal," kata Badrodin di Mapolda Metro Jaya, Sabtu 16 Januari 2016.