Liputan6.com, Jakarta - Ajun Komisaris Besar Polisi Untung Sangaji muncul ke publik menjelaskan soal mimpi buruk yang terjadi pada Kamis 14 Januari 2016. Dia sempat disebut sebagai pelaku teror lantaran terlihat dalam baku tembak di kawasan Sarinah.
Dia mengatakan ada yang bertanya kepadanya kenapa bisa bertindak gila pada waktu itu.
"Kenapa saya gila? Karena tidak ada pilihan lain," ujar Untung Sangaji yang seorang Perwira Menengah (Pamen) Pusdik Polisi Udara dan Air (Polair) itu, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/1/2016).
Menurut dia, tidak ada ampun bagi terorisme. Para teroris yang mengganggu keamanan banyak orang di kawasan Sarinah itu harus segera dilumpuhkan.
Baca Juga
Berkemeja putih, Untung berlari sambil mengarahkan ujung pistol FN-nya ke arah teroris yang menyimpan bom di tubuh. Ada 2 teroris yang dihadapinya saat itu. Salah satunya, yang membawa bom di punggungnya. Pria tersebut berhasil dia lumpuhkan.
Untung sadar, tindakannya itu penuh risiko, terlebih saat baku tembak. Dia dan rekannya Ipda Tamat beraksi tanpa menggunakan rompi antipeluru seperti petugas polisi lain. Dia mengaku hanya pasrah dan menggantungkan diri pada Yang Kuasa.