Sukses

Polisi: Kecil Kemungkinan Kopi Mirna Diracun saat Pembuatan

Penyidik sudah memiliki pokok hal yang akan dieksplorasi untuk mengetahui proses sianida masuk ke gelas kopi Mirna.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menyatakan, kecil kemungkinan es kopi Vietnam yang diminum Wayan Mirna Salihin, diberi racun sianida saat proses pembuatan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan, penyidik sudah memiliki pokok hal yang akan dieksplorasi untuk mengetahui proses sianida masuk ke gelas kopi Mirna.

"Kecil kemungkinan sianida masuk diproses pembuatan. Ada critical point yang sedang kami gali. Kami butuh waktu 1 sampai 2 hari," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (18/1/2015).

Pernyataan Krishna tersebut dilandasi hasil uji Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, di mana hasilnya menunjukkan, kopi di Olivier Cafe tak mengandung Natrium Sianida (NaCN). Hanya kopi yang diminum Mirna yang mengandung NaCN.

Krishna mengatakan, sebenarnya penyidik sudah mendapatkan petunjuk kuat yang mengarahkan pada proses dimasukannya sianida oleh pelaku. Namun sesuai prosedur hukum, petunjuk tersebut harus dianalisa secara ilmiah terlebih dahulu sebelum disimpulkan.


Mirna diracun saat sedang ngopi bersama 2 sahabatnya, Hani dan Jessica Kusuma Wongso, di Olivier Cafe, West Mall, Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta Pusat, Rabu 6 Januari lalu.

Pelaku memasukan 15 gram zat sianida ke dalam kopi Mirna. Hal tersebut dibuktikan dalam uji Labfor Polri.

Akibatnya, Mirna kejang tak lama setelah menyeruput es kopi Vietnam yang dipesan temannya, Jessica. Bahkan mulutnya mengeluarkan busa seperti penderita epilepsi.

Efek samping zat yang bersifat korosif tersebut tergenapi dalam proses kematian Mirna. Nyawa perempuan yang baru sebulan berstatus istri Arief Sumarko ini pun melayang, pada saat suami dan sahabat membawanya ke RS Abdi Waluyo.