Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama masih belum menentukan sikap politiknya menjelang Pilkada DKI 2017.
Saat ini, Kepala daerah yang akrab disapa Ahok ini masih berharap pada gerakan Teman Ahok, yang tengah mengumpulkan dukungan lewat pengumpulan Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga Jakarta.
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga mengaku membuka peluang dengan siapapun yang ingin menjadi pendampingnya. Termasuk dengan wakilnya saat ini, Djarot Saiful Hidayat.
"Kita lihat nanti seperti itu, bisa juga maju dengan Pak Djarot. Kan bisa saja gabung dengan beliau, kan dia juga kader PDIP," singkat Ahok di Balai Kota, Senin (18/1/2016).
Baca Juga
Sejauh ini, memang baru Partai Nasdem yang terang-terangan menginginkan Ahok untuk bisa bergabung dan menjadi calon gubernur dari Nasdem. Hal itu disampaikan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Surya Paloh menilai, Ahok memiliki kemampuan mengelola berbagai persoalan yang ada di Jakarta, salah satunya birokrasi di Pemprov DKI.
"Saya pikir, sampai hari ini walaupun belum terjelaskan, Ahok merupakan prioritas bagi Nasdem untuk meneruskan jabatan di DKI," ujar Surya saat ditemui dalam Konsolidasi Fraksi Nasdem di Legian, Bali, Kamis 14 Januari 2016 malam.
Sementara, PDIP memang membuka peluang bagi Ahok bisa mencalonkan diri melalui partainya. Tapi, tentu harus ikut aturan main partai.