Liputan6.com, Jakarta - Polri akhirnya membuka rekaman CCTV milik gedung Jaya Konstruksi, untuk mengetahui bagaimana peristiwa bom bunuh diri dan penembakan yang diduga dilakukan 4 terduga teroris.
Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan, CCTV di gedung tersebut cukup jelas memperlihatkan aksi bom bunuh diri dan penembakan yang terjadi pada Kamis 14 Januari 2016 lalu.
Dari rekaman CCTV yang diperoleh Liputan6.com, terlihat bom pertama kali meledak di dalam kedai kopi Starcbuks, Wisma Cakrawala pada pukul 10.39 WIB. Namun, ledakan pertama itu belum menyedot perhatian warga di sekitar lokasi. Hanya kepulan asap tipis yang muncul dari depan Starbucks.
Sepuluh detik kemudian, barulah bom kedua terjadi. Kali ini pelaku bom menyasar pos polisi di perempatan Jalan MH Thamrin dan Jalan Wahid Hasyim, tepatnya di seberang gedung Sarinah.
Ledakan itu membuat 3 orang tewas seketika. Korban adalah Rico dan Sugito, serta terduga teroris bom bunuh diri bernama Dian Juni Kurniadi. Ledakan tersebut sontak membuat warga yang berada di lokasi terkejut. Mereka berkerumun di sekitar lokasi.
Baca Juga
Setelah lokasi di sekitar pos polisi ramai dipenuhi warga dan beberapa polisi, ternyata ada 2 pelaku teror yang juga terlihat berada di lokasi. Mereka adalah Sunakim alias Afif dan Muhammad Ali. Afif terlihat mengenakan kaos hitam, celana jeans biru, topi hitam dan membawa ransel. Sementara Ali mengenakan kaos biru dibalut rompi berwarna hitam.
Keduanya terlihat berdiri sambil memperhatikan ke kerumunan warga dan polisi tepat di bawah tiang listrik dekat lampu merah.
Advertisement
Pada pukul 10.48 WIB, keduanya mulai melancarkan aksi. Awalnya, Afif berjalan ke arah kerumunan warga, di sana juga terlihat 3 polisi lalu lintas, namun tiba-tiba Afif melepaskan tembakan ke arah 3 polisi itu. Sementara Ali berjalan menuju ke arah mobil hitam yang terpakir di tengah jalan.
Letupan senjata Afif ternyata mengenai seorang warga, dia adalah Rais, seorang pekerja yang mengenakan baju hitam. Korban tergeletak seketika. Sementara warga yang awalnya ramai di lokasi langsung kocar-kacir.
Sedangkan, Ali yang juga membawa senjata api terlihat melepaskan tembakan ke seseorang yang diduga anggota polisi, di dekat mobil yang berhenti di tengah jalan.
Selain menembak anggota polisi, dalam rekaman CCTV itu, Ali juga terlihat menembak seseorang yang diduga warga negara asing asal Kanada, Taher Amer Quali di trotoar depan kedai kopi Starbucks.
"Di pos polisi ada 3 orang meninggal di tempat. Mereka adalah DN, Rico, dan Sugito. Kemudian di Starbucks ada 4 orang yang tewas yaitu MA, Afif, AM (pelaku bom bunuh diri) dan seorang warga Kanada," kata Kepala Divisi Humas Polri, Anton Charliyan.
Anton menjelaskan, polisi yang ditembak para terduga teroris, selamat dan telah menjalani operasi pengangkat peluru dari tubuh korban.
"Tidak ada polisi yang meninggal. Jadi polisi yang ditembak di tengah perempatan lampu merah itu anggota Polantas. Jadi tidak semua anggota Polantas membawa senjata api saat dinas," ucap Anton.
Berikut vidio detik-detik bom meledak dan baku tembak di depan Sarinah: