Liputan6.com, Jakarta - Kapolsek Senen, Jakarta Pusat, Kompol Kasmono mengatakan, pihaknya menunggu hasil autopsi RS Polri untuk mengetahui penyebab tewasnya Bripka Taufik.
Selesai autopsi, kata Kasmono, pihak keluarga ingin jenazah dibawa ke Purwakarta, Jawa Barat, untuk dimakamkan di sana.
"Kita koordinasi sama keluarganya. Informasi jenazah mau dibawa ke Purwakarta ke rumah ibunya," kata Kasmono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (19/1/2016).
Kasmono melanjutkan, korban dikenal ramah dan menjalankan tugas dengan baik. Ia pun dikenal penyayang di lingkungan keluarga dan teman seperjuangannya. Dari informasi yang dihimpun, Bripka Taufik meninggalkan istri dan seorang anak.
"Baik orangnya. Rajin," kata Kasmono.
Pantauan Liputan6.com, pihak keluarga masih terus menangisi kepergian Bripka Taufik hingga belum ada yang bersedia diwawancara. Begitu juga dengan teman korban dari Korps Bhayangkara. Mereka menunggu kepastian hasil autopsi. Hujan deras juga menyelimuti kawasan RS Polri.
Baca Juga
Tidak Bawa Senjata
Advertisement
Kasmono mengatakan, Bripka Taufik saat kejadian diketahui tidak membawa senjata. Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi sementara, diperoleh keterangan korban panik lantaran akan dikeroyok warga. Dan akhirnya menyeburkan diri. Diduga dia tak bisa berenang.
Baca Juga
"Jadi memang anggota saya lagi nangkap kemudian ada salah satu warga yang jadi provokator. Salah satu warga bilang gebukin-gebukin," kata Kasmono.
Ia juga menampik soal adanya informasi yang menyebut Bripka Taufik dilempar warga. Selain tidak membawa senpi, korban juga tidak mengenakan seragam. Karena dalam operasi penangkapan untuk narkotika tidak diharuskan berseragam.
"Oh tidak, tidak dilempar. Orang narkoba itu tidak pakai seragam. Pak Taufik saat itu takut karena massa semakin banyak. Akhirnya menyeburkan diri ke kali karena kebetulan sebelah pagar rumah (bandar narkotika) itu memang kali," ujar Kasmono.
Bripka Taufik ditemukan tewas mengambang di sungai dekat Depo Stasiun Tanah Abang atau Banjir Kanal Barat di Gambir.
Ia diduga tewas usai menyeburkan diri ke Kali Ciliwung saat menggerebek rumah bandar narkotika di Matraman, Jakarta Timur.