Sukses

Keluarga: Ada Luka Sabetan di Lengan Kiri Bripka Taufik

Keluarga melihat ada luka di lengan kiri korban. Menurut Yuyun, korban diduga tercebur karena mendapat sabetan senjata tajam.

Liputan6.com, Jakarta - Hasil visum dan autopsi terhadap jenazah Bripka Taufik yang dilakukan RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur telah dikantongi polisi. Jenazah Bripka Taufik juga telah diambil pihak keluarga dan rencananya dimakamkan di Purwakarta, Jawa Barat, Rabu pagi.

Kakak Bripka Taufik, Yuyun Sri Rahayu mengatakan, pihak keluarga telah diberi kesempatan untuk melihat jenazah. Keluarga melihat ada luka di lengan kiri korban. Menurut Yuyun, korban diduga tercebur karena mendapat sabetan senjata tajam.

"Di lengan kiri ada sabetan. Robek tapi memang nggak begitu besar. Ya kalau kata saya mungkin itu kena sabet sama orang, terus jatuh ke kali (Ciliwung)," kata Yuyun kepada Liputan6.com di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (19/1/2016) malam.

Ia juga mengungkapkan, korban sebenarnya bisa berenang. Keyakinan itu ia peroleh lantaran korban lama tinggal bersamanya di rumah orangtua. Sejak kecil sampai korban lulus sekolah teknik menengah (STM) di Purwakarta.

"Ia bisa berenang kok. Ya namanya adik kakak tinggal bareng sampai dia lulus, jadi tahu kalau dia bisa berenang," ujar Yuyun.

Korban Tidak Berseragam

Ditemui terpisah, Kapolsek Senen Kompol Kasmono mengatakan, dari pemeriksaan sementara kuat dugaan korban tewas lantaran tidak bisa berenang di air yang keruh atau penuh lumpur. Meski begitu kemungkinan korban dilukai atau terkena benda tajam harus didalami lagi.

"Bisa juga kondisi luka. Susah kan kalau pakai sepatu. Atau mungkin juga karena lumpur juga, saya juga belum tahu karena kan ini langsung dibungkus (jenazah)," tutur dia.

Ia juga menampik soal adanya informasi yang menyebut Bripka Taufik dilempar oleh warga. Selain tidak membawa senpi, korban juga tidak mengenakan seragam. Karena dalam operasi penagkapan untuk narkotika tidak diharuskan memakai seragam.

"Oh tidak, tidak dilempar. Orang (polisi) narkoba itu tidak pakai seragam. Pak Taufik saat itu takut karena massa semakin banyak. Akhirnya menyeburkan diri ke kali karena kebetulan sebelah pagar rumah (bandar narkotika) itu memang kali," tutup Kasmono.

Bripka Taufik ditemukan mengambang dan sudah tewas di Depo Stasiun Tanah Abang atau kali Banjir Kanal di Gambir. Ia diduga tewas usai menyeburkan diri ke Kali Ciliwung saat menggerebek rumah bandar narkotika di Jalan Slamet Riyadi RT 12 RW 04 Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur.