Sukses

Cegah Radikalisme, Menteri Yohana Dekati Keluarga Terduga Teroris

Yohana menugaskan ‎anak buahnya untuk pemetaan wilayah yang rentan penyebaran paham radikalisme.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) Yohana Yembise mengaku telah menyiapkan sejumlah program untuk mencegah perkembangan paham radikalisme di Indonesia. Salah satunya dengan pendekatan terhadap istri dan anak para terduga teroris.

"Ya kami sudah punya program, salah satunya pemetaan di daerah yang cukup tinggi penganut radikalisme," ujar Yohana di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (20/1/2016).

Yohana menugaskan ‎anak buahnya untuk pemetaan wilayah yang rentan penyebaran paham radikalisme. Selanjutnya akan dibentuk tim khusus yang terjun langsung ke daerah tersebut untuk pendekatan.

"Kita ada terobosan masuk ke daerah itu, memberikan pembekalan, pencerahan kepada perempuan-perempuan dan juga anak-anak," tutur dia.

Profesor perempuan pertama dari Papua itu mengatakan, teroris yang sudah berkeluarga tentu memberi dampak pada kehidupan anak dan istrinya. Karena itu, negara hadir agar paham berbahaya itu tidak menular ke keluarganya.

"Saya pikir imbasnya bakal ke keluarga dan anak. Kita harus berikan pencerahan kepada mereka sesuai ajaran yang mereka yakini," ucap Yohana.

Selain itu, Yohana juga meminta agar masyarakat tidak mendiskriminasi keluarga ‎terduga teroris. Masyarakat diminta lebih peduli dengan lingkungan sekitar.

"Tapi kalau anak-anak itu sudah dibawa ke sana (Suriah) dan jadi warga negara sana ya bukan urusan kita lagi. Tapi kalau masih warga kita, ya tanggung jawab negara untuk perhatikan mereka.‎ Jadi memang itu tugas kami. Tanpa diskriminasi kami akan memperhatikan semua,‎" kata Yohana.