Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov)Â DKI Jakarta terus memperbaiki data aset yang dimiliki. Mengingat sudah sering pemprov kehilangan aset hanya karena data yang tidak tercatat dengan baik.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pun mengakui, pihaknya saat ini masih lemah dalam pencatatan aset. Sehingga potensi aset hilang pun masih besar.
"Banyak aset DKI berpotensi hilang, karena enggak disertifikat, digugat orang, dan kita tuh lemah data aset. Makanya sekarang kita lagi perbaiki," kata Ahok usai membuka RPTRA Villa Anggrek, Bintaro, Jakarta Selatan, Rabu (20/1/2016).
Saat ini, data aset yang sudah diperbaiki akan dikirim ke lurah dan camat setempat untuk memastikan aset itu tidak diduduki orang. Sehingga bila sewaktu-waktu digunakan tidak harus menghadapi gugatan.
Baca Juga
"Kalau sudah perbaiki kita juga mulai sertifikatkan, semua tanah kita yang kosong kita tugaskan lurah camat untuk kuasai," kata Ahok.
Lahan kosong yang sudah terdaftar menjadi aset DKI harus bisa dimanfaatkan. Lahan itu bisa langsung dibangun RPTRA.
"Jadi kalau sengketa dengan orang pun kita kuasai aja secara fisik, nah kita bikin RPTRA-RPTRA," pungkas Ahok